Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cernak: Sahabat dalam Kisahku

6 Oktober 2021   14:27 Diperbarui: 6 Oktober 2021   14:29 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kami sudah sampai di sekolah. Suasana SD Cempaka sangat ramai dengan kondisi para siswa mengadu kekerasan suaranya. Para siswa perempuan biasanya membicarakan suasana di rumahnya atau menceritakan mainan boneka barunya. Ada juga siswa yang berlarian, saling mengejar. Hanya sedikit siswa yang duduk diam di kelas sebelum mulai pelajaran.

Bel jam pertama pelajaran sudah berbunyi. Salah seorang guru bernama Bu Sofia masuk ke kelasku. Beliau merupakan guru bahasa Inggris. Beliau sangat ramah dan mengajarnya juga menyenangkan. Meskipun ada teman satu kelasku yang tidak bisa diam bernama Dani ketahuan menjaili teman lainnya, tetapi Bu Sofia tidak pernah marah. Hanya mengatakan "Dani, dari pada kamu tidak ada kerjaan lebih baik kamu baca bab ini atau kerjakan soal yang ada di halaman ini."

"Bagus Setiahadi..." panggil Bu Sofia saat mengabsen nama Bagus.

"Bagus tidak masuk, Bu. Dia sakit. Ini ada surat keterangan dokter." Ucpaku sambil memberikan surat yang dititipkan Ibu Bagus.

"Sudah lama dia sakitnya?" tanya Bu Sofia.

"Baru dua hari, Bu." Jawabku.

Bu Sofia meneruskan absennya. Namaku dan teman-teman satu kelas dipanggilnya satu persatu.

Satu setengah jam sudah berlalu ketika Bu Sofia sudah menyelesaikan pelajaran bab lima untuk hari ini. 

Sedangkan untuk jam kedua, aku dan teman-teman menuju lapangan. Pada hari Selasa jam kedua adalah waktunya Pak Herdi memberikan ilmunya tentang olahraga. Setiap guru sebelum memulai pelajarannya akan mengabsen kami. Dan setelah Pak Herdi memanggil nama Bagus, maka aku pun mengadukan keadaan Bagus saat ini.

"Sep, nanti pulang sekolah antar Bapak ke rumah Bagus, ya?"

"Ya, Pak! Saya dan teman-teman juga mau ke rumahnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun