"Tidak apa-apa. Nanti saya bawa surat keterangan dokternya untuk dibawa ke sekolah." Ucapku.
Setelah memasuki ruangan alias kamar Bagus, aku lihat Bagus sedang tiduran. Aku dan teman-teman mengelilingi tempat tidur Bagus. Semuanya pada rebut ingin saling duluan menanyakan keadaan Bagus.
"Sudah! Biar Bagus istirahat."
"Tidak apa-apa, Bagus baru bangun setelah tadi minum obat. Kalian sudah pada makan?" ujar Ibu Bagus.
"Sudah tante." Jawab aku mewakili teman-teman.
"Terima kasih teman-teman." Ucap Bagus dengan pelan.
Ibu Bagus membawa empat gelas yang berisi sirup ke kamar Bagus ditambah sepiring kue untuk menjamuku dan teman-teman.
"Tante, tidak usah repot-repot." Kataku.
"Tidak apa-apa. Ini ada kue yang tante beli dari Ibunya Yosep."
"Jadi jatah Yosep buatku saja. Kan Yosep sudah bosan hehe." Ujar Rihad.
Setelah selang beberapa lama, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Jadi sudah waktunya kami pulang. Sudah menjadi jadwal kami, kalau pukul lima harus sudah berada di rumah. Kami biasa pulang sebelum pukul enam agar kami tidak kemalaman yang akan menyita waktu belajar dan istirahat kecuali kalau ada hal penting. Misalnya, kegiatan belajar mau ulangan harian atau ujian kenaikan kelas. Biasanya, kami belajar di rumah secara bergantian. Meskipun pulang malam, kami dijemput oleh orang rumah. Kadang Ibu, kadang ayah, dan kadang pula pembantu kami. Yang pastinya aku tidak mungkin dijemput oleh ayahku.