Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cernak: Sahabat dalam Kisahku

6 Oktober 2021   14:27 Diperbarui: 6 Oktober 2021   14:29 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku masih ingin di sini dulu, Pak." Jawabku.

"Ya sudah, kalian jaga Bagus dan hibur dia." Ucap Pak Herdi.

Sosok seorang ayah telah aku temukan pada diri Pak Herdi. Meskipun seorang guru, tetapi perhatian terhadap semua siswanya sudah seperti orang tua kami sendiri. Pak Herdi pun pulang duluan dengan menggunakan motor Yamaha-nya. Aku dan teman-teman tetapi berada di kamar Bagus. Meskipun Bagus sedang sakit tetapi dia berusaha ikut bercanda dengan kami. Rihad yang biasa ngocol dengan lawakannya membuat Bagus tertawa dan menghilangkan kebosanannya beberapa hari ini.

Persahabatan kami sudah terjalin delapan tahun. Banyak kisah yang menjadi kenangan aku dan keempat temanku.

"Kalian makan dulu, tante sudah siapkan di meja makan." Ucap Ibu Bagus di sela-sela canda kami.

"Ya, tante. Terima kasih."

"Nanti mainnya dilanjutkan lagi. Kalian pasti sudah pada lapar?"

Kami pun menuju ruang makan. Kami sudah mengenal masakan Ibu Bagus. Rasanya sangat enak. Keluargaku dan keluarga teman-temanku selalu ingin berkumpul di rumah Bagus kalau ada acara. Alasannya, mencicipi masakan Ibu Bagus. Setelah makan dan kembali ke kamar Bagus, membuat waktu tidak terasa berjalan. Sekarang sudah pukul empat. Ini saatnya aku dan teman-teman untuk pulang. Biarkan kisah persahabatanku berada di rumah Bagus.

(ADS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun