Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cernak: Sahabat dalam Kisahku

6 Oktober 2021   14:27 Diperbarui: 6 Oktober 2021   14:29 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Gus, semoga cepat sembuh ya?" ucapku dikuti teman-teman yang lainnya.

"Tante, besok kami boleh ke sini lagi?" tanya Nihal.

"Boleh. Yosep, tante titip surat ini ya."

"Ya, tante."

Akhirnya, aku dan teman-teman pulang ke rumah masing-masing. Yang pastinya, kami mengantar Nihal terlebih dahulu karena rumahnya yang paling dekat dengan rumah Bagus. Kemudian mengantar Windi. Sedangkan aku dan Rihad pulang berdua meskipun rumahku paling jauh dari rumah Bagus.

"Hati-hati ya, Sep!" kata Rihad setelah dia sampai rumahnya.

***

Keesokan harinya, dengan biasanya aku dan teman-teman berangkat sekolah memakai sepeda. Saling bercanda di jalan hampir membuat Rihad mau ketabrak mobil. Ada satu mobil yang melintas di jalan yang biasa kami lewati dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Had, kamu tidak apa-apa?" tanyaku.

"Tidak. Hanya jantungku saja yang mau copot. Tumben ada mobil yang dengan kencang melintas di sini."

"Biarkan saja, nanti juga ada balasannya karena bertindak seperti itu." Ujar Windi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun