"Gus, semoga cepat sembuh ya?" ucapku dikuti teman-teman yang lainnya.
"Tante, besok kami boleh ke sini lagi?" tanya Nihal.
"Boleh. Yosep, tante titip surat ini ya."
"Ya, tante."
Akhirnya, aku dan teman-teman pulang ke rumah masing-masing. Yang pastinya, kami mengantar Nihal terlebih dahulu karena rumahnya yang paling dekat dengan rumah Bagus. Kemudian mengantar Windi. Sedangkan aku dan Rihad pulang berdua meskipun rumahku paling jauh dari rumah Bagus.
"Hati-hati ya, Sep!" kata Rihad setelah dia sampai rumahnya.
***
Keesokan harinya, dengan biasanya aku dan teman-teman berangkat sekolah memakai sepeda. Saling bercanda di jalan hampir membuat Rihad mau ketabrak mobil. Ada satu mobil yang melintas di jalan yang biasa kami lewati dengan kecepatan di atas rata-rata.
"Had, kamu tidak apa-apa?" tanyaku.
"Tidak. Hanya jantungku saja yang mau copot. Tumben ada mobil yang dengan kencang melintas di sini."
"Biarkan saja, nanti juga ada balasannya karena bertindak seperti itu." Ujar Windi.