seorang anak lakilaki menggapai matahari yang muramÂ
sejak kemarin lusa.Â
Ia mengeluh,Â
aku tak bisa mengajak adikku tertawa.
seorang anak lakilaki menengadah ke langit saat pagi buta,Â
bulan pun tampak separuh sisa malam.Â
Ia mengeluh,Â
aku tak bisa mewujud mimpi bersama.
seorang anak lakilaki merangkai daundaun basah,Â
katanya,Â
angin tak bertiup karena embun baru tiba.Â
Ia mengeluh,Â
adikku tak bisa disapa.
seorang anak lakilaki mengayun langkah pelan,Â
bergandengan tangan.Â
Ia berkata,Â
belajar dari keluhan kau akan mendapat jawaban.
seorang anak lakilaki pun memeluk tubuh mungil,Â
katanya,Â
cintanya sudah mengalir dalam nadi yang tak bisa terpisahkan.
(ADS)