Kesempatan seperti adanya perayaan upacara adat itulah saat dimana seluruh masyarakat Baduy dapat melihat dan mendengarkan permainan alat musik angklung. Karenanya, tidak ada organisasi khusus yang menangani dan mengatur permasalahan kesenian di masyarakat Baduy.Â
Dikarenakan setiap keluarga mempunyai peralatan musik sendiri, maka mereka sendiri yang dapat mengaturnya. Berbeda ketika kesenian angklung mendapat undangan dari luar daerah. Mereka membutuhkan seorang pemimpin yang dapat mengatur ketertiban jalannya permainan angklung.
Ketaatan masyarakat Baduy terhadap peninggalan leluhurnya membuat masyarakatnya tidak berani keluar dari aturan adat yang ada. Walaupun mereka menganggap bahwa kesenian dari daerah lain sangat bagus dan modern, tetapi tidak ada sedikit niat pun untuk mengganti kesenian tradisionalnya.Â
Generasi muda Baduy pun mempunyai cita-cita yang sama dengan para leluhurnya, untuk tetap menjaga kelestarian dan kemurnian kesenian tradisionalnya. Apabila ada seorang pemuda yang sedikit lupa dengan jati dirinyaa akan mendapat sangsi berupa teguran dari masyarakat sekitarnya.