Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelestarian Kesenian Suku Kanekes

20 September 2021   09:29 Diperbarui: 20 September 2021   09:31 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di dalam kesenian gambang kromong ada satu atau dua orang yang bernyanyi yang disebut sebagai sinden untuk mengiringi keseniannya. Tariannya pun lebih bervariasi karena melibatkan laki-laki dan perempuan sebagai penarinya.

Seni musik memang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi keeksistensian kesenian asli masyarakat Baduy. Untuk kesenian lainnya, seperti seni bangunan tidak begitu memiliki keistimewaan. 

Masyarakat Baduy tidak banyak mengahasilkan bangunan-bangunan yang istimewa, yang terlihat hanya bentuk-bentuk rumah yang memiliki kesamaan, yaitu menghadap utara selatan, tanpa daun jendela, bentuk rumah dibuat sedikit tinggi dengan atap rumah yang terbuat dari daun aren.

Besar kecilnya ruangan yang ada pada rumah penduduk merupakan cerminan dari tingkat kemampuan ekonomi suatu keluarga Baduy. Untuk hasil maupun peninggalan seni bangunan lainnya sangat sulit untuk ditemukan sedangkan untuk seni sastra masyrakat Baduy juga kurang menaruh perhatian untuk perkembangannya. 

Seni sastra yang berlaku pada masyarakat Baduy hanyalah pantun. 

Pantun biasnya dilakukan di rumah dengan iringan kecapi dan pelakunya adalah orang yang memainkannya sendiri. Cerita yang ada pada pantun berisi tentang peristiwa sejarah zaman dahulu dan tidak jauh berbeda dengan seni pewayangan masyarakat Jawa.

Untuk seni kerajinan, masyarakat Baduy hanya menghasilkan seni kerajinan tenun untuk dibuat menjadi baju, sedangkan hasil kerajinan lainnya seperti kalung, gelang, cincin, gantungan, tas, dan ikat pinggang yang dijual oleh para pedagang sebagai souvenir bagi para pendatang adalah barang-barang yang berasal dari luar daerah Baduy. 

Penduduk Baduy dalam mendagangkan barang dagangannya hanya dijual dari rumah ke rumah. Mereka menganggap tabu apabila barang dagangannya dijual secara berkeliling.

Dalam hal kesenian, tidak ada perbedaan antara kesenian yang terdapat di Baduy Dalam ataupun di Baduy Luar. Hal yang berbeda adalah pada Baduy Luar terdapat kesenian gambang kromong yang tidak ditemui di Baduy Dalam. 

Dikarenakan keseniannya yang asli dan tidak mendapat pengaruh dari kesenian lainnya, kesenian Baduy tidak dilatih secara khusus bagi generasi mudanya. 

Upaya pelestariannya pun tidak secara khusus ditetapkan. Bisa dikatakan masyarakat Baduy dapat memainkan alat musik secara otodidak atau dengan  sendirinya. Anak-anak kecil hanya dengan melihatnya saja, kemudian dapat mulai belajar untuk memainkannya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun