Mohon tunggu...
Deni Arisandy
Deni Arisandy Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Penulis lepas, penyuka kopi hitam asli Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Belajar dari Kebangkrutan Sri Lanka

15 Juli 2022   11:01 Diperbarui: 19 Juli 2022   08:45 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Sri Lanka berdemo didepan kantor presiden di Colombo| AP PHOTO/ERANGA JAYAWARDENA via Kompas.com

Sejumlah pengamat ekonomi dan lembaga keuangan global, memberikan peringatan untuk waspada menghadapi krisis. Kasus kebangkrutan Sri Lanka sudah terjadi, dan peringatan resesi ekonomi global sudah muncul.

Presiden Bank Dunia, David Malpass awal Juni 2022 di website Bank Dunia mengatakan, perang di Ukraina, lockdown di China, serta gangguan rantai pasokan, dan risiko stagflasi akan memukul pertumbuhan ekonomi. Banyak negara yang menurutnya akan sulit menghidar dari kondisi resesi.

Situasi yang tentunya akan sangat menyulitkan dan semoga para pengambil kebijakan di negeri ini mampu menjaga kondisi ekonomi kita tetap kuat dan aman.

Tetapi, kalau merujuk tulisan di money.kompas.com (13/7/2022), Indonesia berdasarkan survei Bloomberg, justru tercatat sebagai negara di urutan 14 yang potensial akan terkena resesi. Memang indikator kita lebih baik dari negara yang peringkatnya di atas kita.

Tetapi menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani seperti yang disebutkan di kompas.com tersebut, Indonesia tetap harus waspada. Hal ini karena ancaman keuangan global ini masih akan berlangsung sampai tahun depan. Pemerintah menurut Bu Menteri akan terus berupaya semaksimal mungkin menangkal ancaman tersebut dengan memanfaatkan seluruh instrumen kebijakan yang ada.

Tentunya kita semua berharap, ancaman tersebut tidak sampai berdampak besar bagi ekonomi Indonesia yang pada akhirnya bisa merugikan kita sebagai masyarakat. 

Melalui rangkaian kegiatan KTT G20 yang berlangsung di Indonesia, kita pun berharap agenda global untuk melepaskan diri dari ancaman resesi dan krisis, serta pemulihan pasca Pandemi Covid-19 akan membuat dunia internasional lepas dari ancaman tersebut.

Pertemuan pemimpin-pemimpin negara, termasuk pada level menteri dan gubernur bank sentral pada G20 yang di dalamnya ikut dihadiri Rusia, diharapkan bisa menjadi solusi. Semua tentu sadar, salah satu ancaman krisis energi salah satunya dipicu dari perang Rusia-Ukraina.

Jika Indonesia mampu menjembatani persoalan ini untuk mencari solusi penyelesaian, tentu akan sangat membanggakan kita semua. Semoga bermanfaat.****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun