Kegiatan sosial kemasyarakatan sepatutnya menjadi lokomotif kebaikan di lingkungannya. Karena merekalah yang memahami seluk beluk lingkungan dan bisa menjadi aktor terdekat untuk perubahan masyarakat.
Dalam konteks demikian pula, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara, Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar Sitorus, mendorong kelompok perwiritan untuk menjadi ujung tombak di lingkungannya.
Ujung tombak dalam arti memiliki banyak tujuan, tidak hanya fokus pada pengajian kaum ibu-ibu saja. Namun harus lebih luas dari itu.
Misalnya, di lingkungan tempat tinggal, kelompok perwiritan ini harus mampu peka terhadap hal-hal di sekitar, termasuk soal keluhan yang dihadapi warga.
Bila ada keluhan itu, maka segera menyampaikan keluhan tersebut pada pihak yang berkompeten agar bisa secepatnya diatasi. Itulah ujung tombak lingkungan yang dimaksud oleh Djarot.
Djarot Syaiful Hidayat menyampaikan hal tersebut ketika bertemu warga dan kelompok perwiritan Nurul Ikhwan di Jalan Besar Bagan Deli Lorong VII Proyek Lingkungan III Kelurahan Bagan Deli Medan Belawan, Rabu (23/5).
Menurut Djarot, sikap di atas harus dibangun dari fase terkecil, yaitu lingkungan. Pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan dan PPP itu pun mengingatkan, sangat penting dan perlu sikap saling peduli terhadap sesama.
Sikap peka terhadap lingkungan itu, lanjut Djarot, akan mendorong adanya karakter masyarakat yang suka gotong royong, saling membantu, serta berlomba berbuat kebaikan dan kebajikan. Itulah nilai luhur bangsa kita dari para pendahulu dulu.
Motivasi dan arahan dari Djarot itu pun diterima warga dengan tangan terbuka. Mereka menyatakan sepakat dengan gagasan itu, dan mengakui tak ada salahnya bila kelompok perwiritan turut aktif di lingkungan sekitarnya.
Di ujung pertemuan, para warga berharap program dalam kepemimpinan Djarot-Sihar kelak mampu mengatasi permasalahan warga Sumut, di antaranya terkait kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan.
