Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kopi di Saudi Arabia

16 Februari 2023   20:28 Diperbarui: 16 Februari 2023   20:46 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila dilihat dari harga Kopi dengan proses Natural dari Ethiopia, supplier Kopi Saudi menjualnya dengan harga 40-55 Riyal Saudi per Kg. Dimana supplier mengambil untung 10 Riyal dari setiap Kg. Karenanya harga yang diterima suplier adalah 30-45 Riyal per Kg.

Bila memakai kurs Riyal sama dengan Rp 4.000, maka produsen Kopi Indonesia mesti menjual Kopi Natural seharga 120.000 -- 180.000/kg. Harga ini diluar proses shipping dari Indonesia ke pelabuhan Jeddah.

Bila melihat pasaran biji Kopi di Indonesia, jelas ini harga yang cukup berat. Terlebih jarak Saudi -- Ethiopia yang berkisar 5.000 Km, lebih dekat dibanding jarak Saudi -- Indonesia yang mencapai 8.500 Km.

Selain dominasi Kopi Ethiopia, Kopi di Saudi Arabia juga didatangkan dari Brazil. Kopi dari Amerika Selatan yang kerap dianggap berharga lebih murah karena produksinya yang massal. Namun menurut perkiraan, Kopi Indonesia masih bisa berkompetisi dengan Kopi Brazil. Diantaranya karena jarak jarak Brazil -- Saudi mencapai 11.000 Km. Lebih jauh dibanding jarak Saudi -- Indonesia.

Lalu bagaimanakah Kopi di Saudi Arabia disajikan

Selain mengenal tekhnik penyeduhan ala Turkish Coffee, V-60, French Press atau Vietnam Driff, orang Saudi Arabia juga memiliki tekhnik penyajian Kopi tersendiri. Khas orang Saudi.  

Kopi di Saudi Arabia tidak diseduh seperti Kopi gelombang ketiga yang sedang trend, tapi di didihkan. Terlebih dahulu mendidihkan air dengan menggunakan alat bernama "Dallah". Alat seperti teko yang corong airnya menyempit. Lalu Kopi yang sudah digiling halus, direbus bersama bubuk kapulaga. Kopi pun disajikan dalam cangkir-cangkir keramik kecil.

Tekhnik mendidihkan Kopi seperti ini, akan kita temukan pada beberapa penikmat Robusta di Sumatra. Hanya saja tidak memakai "Dallah".

Campuran Kopi di Saudi Arabia hanya dengan kapulaga. Tidak dicampur dengan yang lain. Seperti dicampur gula, madu, susu atau apapun sebagai pemanis. Meski disajikan bersamaan dengan Kurma bila di rumah atau biskuit dan kukis bila disajikan di cafe-cafe.

Lalu bagaimanakah rasanya?

Sejujurnya, sampai sekarang saya belum menikmati "Arabian Coffee." Persediaan Kopi dari Gunung Puntang Bandung Selatan masih ada dan terlalu berharga untuk dilewatkan. Di negeri yang jauh dari asal, ajaran orang tua dahulu yang melarang anak atau istri meminum Kopi seperti berlaku kembali. Bukan karena Kopi membahayakan anak dan perempuan, tapi Kopi akan cepat habis bila anak dan istri ikut menikmati. ***

Riyadh, 31 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun