Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Ekolinguistik, Mengungkap Masalah Lingkungan dalam Ragam Bahasa

9 Mei 2023   11:17 Diperbarui: 18 Mei 2023   21:11 1603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam banyak tulisan dan tuturan dalam masyarakat industri adalah cerita tentang pertumbuhan ekonomi tak terbatas sebagai tujuan masyarakat, akumulasi barang yang tidak perlu sebagai jalan menuju perbaikan diri, kemajuan dan keberhasilan didefinisikan secara sempit dalam hal inovasi dan keuntungan teknologi, dan alam sebagai sesuatu yang terpisah dari manusia, sekadar persediaan sumber daya untuk dieksploitasi.

Sekedar contoh, bermacam cerita tentang manusia yang memiliki ciri fisik dan pikiran yang membedakannya dengan binatang. Banyak pakar melakukan eksperimen dan membuat banyak tulisan dan tuturan tentang apa-apa yang membedakan manusia dari binatang. Tidak jarang, legitimasi dari kitab suci digunakan untuk memperkuat posisi manusia sebagai makhluk mulia. 

Kalau tidak hati-hati, pemisahan manusia dari kelompok binatang atau dari alam secara umum, bisa melahirkan cara pandang yang menempatkan manusia sebagai pusat semua kehidupan sehingga mereka bisa melakukan apapun, termasuk mengeksploitasi alam, guna mempertahankan dan melanjutkan kehidupan mereka.

Dengan menggunakan alat analisis kebahasaan, kita bisa membongkar bermacam cerita yang muncul di antara teks yang mewujud iklan, berita media, percakapan dengan para sahabat, ramalan cuaca, petunjuk penggunaan, dan masih banyak yang lain. Cerita-cerita itu bisa muncul dalam konteks pendidikan, hukum, kesehatan, profesional, politik, institusional, dan yang lain. 

Dokumentasi penulis
Dokumentasi penulis

Tujuan ekolinguistik adalah untuk menemukan cerita dengan konstruksi ideologi dan kepentingannya yang ikut membentuk pikiran banyak warga masyarakat dan warga dunia.


Dengan demikian, dalam perspektif ekolinguistik, cerita dipahami sebagai struktur kognitif dalam pikiran individu yang mempengaruhi mereka dalam mempersepsikan dunia. Sementara, cerita-yang-kita-hidup-dengannya adalah cerita yang ada dalam pikiran banyak individu melintasi budaya.

Struktur kognitif adalah model mental yang ada dalam pikiran individu, seperti model dunia di mana manusia terpisah dan lebih unggul dari binatang lain, atau model di mana manusia dikelilingi oleh lingkungan. 

Kita perlu menemukan model mental yang disebarkan secara luas dalam sebuah budaya karena model ini cenderung memiliki pengaruh kuat pada bagaimana budaya memperlakukan ekosistem yang mendukung kehidupan. Karena model ada dalam pikiran, kita tidak mungkin memeriksa secara langsung. 

Namun, kita dapat menerima petunjuk keberadaan dan strukturnya melalui bahasa yang digunakan orang. Memang, definisi cerita dekat dengan kata "bertutur" atau "berbicara", tetapi cerita-yang-kita-hidup-dengannya mewujudkan dirinya tidak hanya dengan cara berbicara tertentu tetapi juga menulis, menyanyi, menggambar, mengambil foto, memfilmkan, berpakaian dan banyak cara lain yang kita lakukan. ekspresikan diri kita.

Yang penting, cerita-yang-kita-hidup-dengannya memengaruhi bagaimana kita bertindak di dunia. Misalnya, ketika kita melihat alam sebagai sumber daya maka kita lebih mungkin untuk mengeksploitasinya, atau jika pertumbuhan ekonomi dilihat sebagai tujuan utama politik maka kesejahteraan masyarakat dan ekosistem yang mendukung kehidupan manusia mungkin terabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun