Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membaca-ulang Patriarki dalam Masyarakat

28 Januari 2023   14:38 Diperbarui: 28 Januari 2023   16:38 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Painting of Three Women (François Lafon). Sumber: Wikimedia Commons

Secara reflektif Martin (1998) memaparkan bahwa sistem kapitalis memanfaatkan ketidaksamaan seksual untuk memperkuat kontrol kapitalis, alih-alih mempromosikan kesamaan seksual melalui pasar. 

Pembagian gender buruh bisa jadi memperlambat keseluruhan produktivitas ekonomi, namun juga bisa mengesahkan kekuatan kerja untuk dibagi/dibedakan. Loyalitas laki-laki terhadap pimpinan diperkuat dengan keuntungan struktural dari hadirnya perempuan. 

Negara patriarkal. Negara merupakan struktur patriarkal yang lain. Pengaruhnya terhadap relasi gender berasal melainkan dari asal-usul patriarkal negara itu sendiri. Perempuan dijauhkan dari akses terhadap sumberdaya dan kekuasaan negara sebagai bagian sistem patriarkal. 

Hal itu hanyalah sebagian dari kejadian dijauhkannya perempuan dari kehadiran langsung dalam negara, dan juga, lebih lebih signifikan, merupakan akibat dari kurangnya kekuatan dalam kekuatan politik yang tergenderkan. Pembatasan partisipasi politik perempuan di banyak negara Eropa sebelum berkembang pesatnya demokrasi dan feminisme merupakan salah satu butki. 

Relasi patriarkal negara menyebabkan bermacam dampak serius dalam relasi gender, seperti banyaknya kebijakan dan aturan menempatkan perempuan sebagai kelas kedua. 

Winston Churchill during the General Election Campaign in 1935. Sumber: Wikimedia Commons
Winston Churchill during the General Election Campaign in 1935. Sumber: Wikimedia Commons

Kekerasan laki-laki. Berlangsungnya kekerasan laki-laki seringkali dianggap sebagai fenomena indiviual acak, dan terkadang dianggap sebagai akibat penurunan psikis pada beberapa laki-laki. Padahal, kekerasan laki-laki mempunyai asal-usul dalam struktur sosial. Laki-laki menggunakan kekerasan untuk menguasai perempuan. 

Memang tidak semua laki-laki menggunakan kekuatan tersebut untuk kekerasan. Namun, kekerasan laki-laki mempunyai bentuk sosial reguler dan mempunyai konsekuensi bagi tindakan- tindakan perempuan, sebagai akibat dari harapan akan kebaikan perempuan dalam rutinitas keseharian. 

Kekerasan laki-laki terhadap perempuan sangat mungkin terjadi dalam ranah domestik (kekerasan domestik/domestic violence) dan juga ranah publik berupa: pemerkosaan, kekerasan terhadap istri, insest bapak dan anak, pelecehan seksual dalam kerja, dan serangan seksual secara fisik. 

Relasi patriarkal dalam seksualitas. Kata kunci tindakan patriarkal dalam seksualitas adalah heteroseksualitas, baik berupa asal-usul yang baku maupun struktur internalnya seperti standard ganda. 

Jadi, seksualitas merupakan struktur dalam pengertian keutamaan yang diberikan dalam praktik seksual untuk membedakannya dengan lesbianisme ataupun homoseksualitas, dan juga dalam pengertian relasi yang tidak sama di dalam praktik seksual. Signifikansi kausal utamanya adalah dalam mengarahkan perempuan terhadap pernikahan sebagai tujuan yang benar-benar diinginkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun