Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Semarak Pameran Kolonial di Bondowoso Tahun 1898

14 Agustus 2022   20:35 Diperbarui: 7 Oktober 2022   20:20 2738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kios teh Soember Sari. Sumber: Digital Collection Leiden University Libraries

Pintu gerbang Afdeeling Panaroekan. Sumber: Digital Collection Leiden University Libraries
Pintu gerbang Afdeeling Panaroekan. Sumber: Digital Collection Leiden University Libraries

Pemerintah Afdeeling Panaroekan membuat pintu gerbang yang kokoh menggambarkan gapura untuk masuk ke kawasan pelabuhan. Ini tentu tidak bisa dipisahkan dari aspek historis di mana Panaroekan memiliki pelabuhan komersial yang sudah beroperasi lama. 

Menurut catatan Aprianto (2019), setidaknya sejak zaman Majapahit (1300-an), Pelabuhan Panaroekan sudah tumbuh menjadi penghubung antara wilayah pedalaman Jawa bagian timur dengan Madura, serta wilayah-wilayah lain. Banyak pelaut dari pulau-pulau dan negara lain berusaha mendapatkan rezeki ekonomi dari aktivitas pelabuhan Panaroekan. 

Pada abad ke-16, Pelabuhan Panaroekan sudah ramai dikunjungi para pelaut internasional. Pembukaan kawasan perkebunan di Bondowoso, Situbondo, dan Jember menjadikan pelabuhan Panaroekan semakin ramai, khususnya untuk aktivitas menyimban, menimbun, dan memberangkatkan hasil panen tanaman komersial seperti kopi, kakao, karet, dan tembakau ke pasar Eropa. 

Tidak mengherankan kalau sejak di pintu gerbang atau gapura buatan, pemerintah Afedeling Panaroekan ingin menampakkan kehebatan pelabuhannnya di mata pemerintah afdeling lain serta para pengunjung pameran. Bagaimanapun roda ekonomi pemerintah kolonial di Hindia-Belanda dan dampak kesejahteraan bagi warga Belanda di seberang lautan, tidak bisa dipisahkan dari keberadaan pelabuhan Panaroekan. 

Belum lagi kalau dikaitkan dengan proyek Jalan Anyer-Panaroekan di masa pemerintahan Gubernur Jendral Daendels (1808-1811). Maka, semakin penting posisi kawasan Panaroekan dalam mekanisme kekuasaan kolonial, khususnya terkait persoalan ekonomi berbasis perkebunan dan maritim yang menjadi kekuatan pemerintah Hindia-Belanda.

Pintu gerbang Afdeeling Banjoewangi. Sumber: Digital Collection Leiden University Libraries
Pintu gerbang Afdeeling Banjoewangi. Sumber: Digital Collection Leiden University Libraries

Sementara, ajungan yang dibuat oleh pemerintah Afdeling Banjoewangi lebih sederhana. Hanya saja, di bagian atas pintu gerbang tampak dekorasi yang seperti menandakan sinar matahari. Bisa jadi itu menggambarkan posisi Banjoewangi sebagai kawasan di ujung timur Jawa, di mana matahari muncul untuk pertama kali di Pulau Jawa.

ANJUNGAN PERUSAHAAN ATAU PERKEBUNAN

Kepentingan untuk menunjukkan keberhasilan usaha-usaha pemerintah dan pengusaha swasta Eropa dalam mengelola wilayah dan potensinya masing-masing, bisa jadi menjadi alasan hadirnya anjungan perusahaan perkebunan dan perusahaan komersial lainnya di Pameran Bondowoso. 

Sebagaimana kita ketahui, penerapan ekonomi politik liberal oleh pemerintah Hindia Belanda mendorong banyaknya investasi yang dilakukan para pemodal swasta di sektor perkebunan dan pertanian. Tingginya permintaan internasional terhadap produk-produk perkebunan seperti teh, kopi, kakao, dan karet mendorong para pengusaha swasta Eropa untuk mendapatkan keuntungan dari wilayah Hindia Belanda, termasuk Jawa Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun