Pada relief Karmawibhangga ini terdapat 10 panel relief yang menggambarkan empat jenis alat musik, yaitu idhiphone (kentongan dan kerincingan), membraphone (gendang, kentingan), chardophone (alat musik dawai /senar petik dan gesek) dan aerophone (alat musik tiup).Â
Pada panil A relief Karmawibhangga ada tiga musisi yang memainkan alat musik berdawai. Salah satu digambarkan berdiri sambil memainkan alat musik berdawai dengan resonator berbentuk gemuk meski tidak jelas berapa tuning peg nya. Sedangkan yang seorang lagi memainkan alat musik sambil duduk. Alat musik yang dimainkan adalah alat musik berdawai dengan resonator gemuk yang memiliki empat tuning peg. Musisi ketiga diyakini sebagai seorang perempuan yang memukul simbal berdiameter tebal.Â
Di bagian panil B relief candi digambarkan seorang musisi pria sedang duduk bersila sambil memainkan alat musik berdawai. Lingkungan dimana musisi ini memainkan alat musiknya adalah di bawah pohon rindang yang terdapat pada pemukiman rakyat jelata.Â
Alat musik yang dimainkannya memiliki resonator berbentuk langsing dengan jumlah tuning peg 2.Â
Dari relief Karmawibhangga ini bisa disimpulkan bahwa bentuk dan cara memainkannya, alat musik yang ada merupakan alat musik berdawai (chrodophone). Alat musik berdawai yang ada dalam relief ini termasuk kategori alat musik terpadu dengan dua macam bentuk, yaitu lute dan harpa.Â
Beberapa alat musik yang terdapat pada relief Karmawibhangga masih bisa kita jumpai hingga kini. Misalnya kendang dan seruling yang berasal dari Jawa.Â
Ada juga alat musik dawai yang bentuknya hampir sama dengan sampe, alat musik khas suku Dayak yang berasal dari Kalimantan Timur.Â
Relief Karmawibhangga, Sebuah Dokumentasi Musikalitas Mataram Kuno
Pada akhirnya, dari relief Karmawibhangga ini kita bisa tahu banyak bagaimana masyarakat pada masa Mataram kuno telah memiliki musikalitas yang tinggi. Mereka sudah mengenal beragam alat musik. Mereka juga sudah pandai memainkan alat musik. Bahkan mereka telah mampu menggelar sebuah seni pertunjukan yang menampilkan musikalitas tingkat tinggi. Memainkan berbagai lagu-lagu syahdu dan melodis.Â
Mempelajari relief Karmawibhangga adalah sebuah cara menghadirkan kembali suara Borobudur (sound of Borobudur) di era modern ini. Borobudur tak hanya sekadar candi semata, tapi sebuah Mahakarya dengan beragam cita rasa seni, termasuk seni musik.Â