Mohon tunggu...
Khikam Alwinaja
Khikam Alwinaja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 2023/23107030024 UIN sunan Kalijaga

mengembangkan value diri dengan segala pelajaran dan pengalaman yang baru

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Membingkai Masa Lalu: Eksplorasi Sejarah Situs Candi Liyangan dan Peradaban Mataram Kuno

16 Maret 2024   13:35 Diperbarui: 16 Maret 2024   13:36 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan warisan budaya, terutama dalam hal situs - situs candi yang tersebar di seluruh wilayah indonesia. Mulai dari sabang sampai merauke, setiap daerah memiliki jejak sejarah yang mengagumkan dalam bentuk situs candi - candi kuno. Situs - situs ini bukan hanya merupakan peninggalan kuno, tetapi juga menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang peradaban yang terjadi di indonesia.

Kehadiran candi - candi di indonesia tidak hanya menarik perhatian wisatawan dan peneliti, tetapi juga menggugah rasa ingin tahu mengenai sejarah dan kebudayaan yang ada di indonesia. Dari kemegahan candi - candi yang ada,setiap situs memiliki cerita uniknya sendiri, yang mencerminkan perpaduan antara agama, seni, dan kehidupan sosial masyarakat pada masa lalu.

Candi-candi di indonesia juga tidak hanya memikat dengan keindahan arsitektur dan seni reliefnya, tetapi juga menghadirkan warisan sejarah yang memukau. Dari ujung barat hingga timur Indonesia, ribuan situs candi tersebar,yang tentunya masing-masing dari candi yang ada ini membawa cerita dan kekayaan budaya yang tak ternilai. Dengan usianya yang mencapai ratusan tahun candi-candi ini menjadi bukti dari perjalanan dan perkembangan sejarah, budaya, dan agama di Indonesia. Dari kerajaan - kerajaan Hindu -- Budha hingga masuknya islam di nusantara candi -- candi menjadi jejak perjalanan panjang sejarah Indonesia yang kaya dan beragam.

Dari sekian banyak candi -- candi yang tersebar, ada satu situs candi di Temanggung yang menyimpan cerita sejarah, yakni situs candi Liyangan. Tepatnya terletak di lereng Gunung Sindoro, Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten temanggung. Candi ini berlokasi di area pertambangan pasir pada ketinggian 1200 MDPL di kaki Gunung Sindoro. Situs ini ditemukan pada tahun 2008 oleh penduduk setempat yang sedang menambang pasir,saat itu banyak sekali arca -- arca, yoni, dan patung -- patung yang ditemukan, dan sekarang penemuan tersebut telah diamankan oleh perangkat dusun setempat guna menghantisipasi adanya pencurian terhadap penemuan -- penemuan tersebut.

Kawasan situs candi Liyangan ini diduga dulunya adalah sebuah pemukiman pada masa kerajaan mataram kuno yang terkubur oleh letusan Gunung Sindoro selama berabad - abad . Dugaan ini didasarkan pada penemuan sisa -- sisa bangunan yang diindikasi adalah bekas dari sebuah pemukiman.

Diperkirakan situs candi Liyangan ini sudah ada sejak masa pra -- Hindu, yakni pada abad ke-2 dan terus dihuni oleh masyarakat kuno hingga masa pemerintahan kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Tengah (Abad ke-10). Di area situs ini juga ditemukan sebuah candi yang di atasya terdapat sebuah yoni. Yoni ini memiliki keunikan karena memiliki tiga lubang di atasnya degan bentuk yang sederhana, sedangkan candi yang ditemukan hanya tersisa bagian terbawah yang diperkirakan telah ada sejak abad ke-9.

sumber: instagram/budhipramana
sumber: instagram/budhipramana

Situs Liyangan ini terdiri dari tiga bagian, yakni kawasan pemukiman, kawasan peribadatan, dan kawasan pertanian.

  • Kawasan pemukiman

Di sekitas candi, terdapat jejak -- jejak pemukiman masyarakat Mataram Kuno yang pernah tinggal di sekitar situs tersebut. Ini dapat berupa reruntuhan bangunan rumah atau struktur peninggalan lainnya yang menunjukkan adanya kehidupan masyarakat masa lalu pada peninggalan tersebut. Di area situs ini banyak ditemukan seperti gerabah, fragmen keramik china, dan berbagai artefak perkakas rumah tangga lainnya. Fragmen keramik yang ditemukan ini adalah pecahan guci kuno yang diduga berasal dari zaman Dinasti Tang (Abad ke-9).

  • Kawasan peribadatan

Di situs candi Liyangan ini terdapat area pemujaan yang meliputi bangunan candi, punden berundak, dan petirtaan. Corak dari candi ini adalah Hindu. Hal ini karena jika ditinjau dari segi struktur bangunan dan peninggalannya, terdapat temuan arca dan yoni yang menjadi bukti bahwa candi ini bercorak Hindu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun