Sejarah Gerakan Green Clean dan Life Sergei

Kali ini Joni Walker berkunjung ke SD Negeri 106224 Dusun II Desa Kerapuh Kecamatan Dolok Masihul. Membutuhkan waktu sekitar satu jam, naik mobil menuju sekolah ini dari Sei Rampah Ibu Kota Kabupaten Serdang Bedagai. Letak sekolahnya tidak berada di pinggir jalan besar atau jalan raya kecamatan, namun di pelosok desa. Dari jalan kecamatan harus masuk lagi ke jalan desa yang keadaannya belum diaspal dan masih tanah. Sekolah ini berada di tengah-tengah perkampungan warga desa Kerapuh.

Awalnya Joni berpikir, sekolah dasar yang akan dikunjungi ini pasti keadaannya seperti kebanyakan, tidak ada hal istimewa. Terlebih letaknya masuk ke pelosok kampung, pastilah biasa-biasa saja. Setibanya di sebuah jalan yang hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat, di dusun II Kerapuh, mobil yang ditumpangi Kadis pun berhenti. Kepala SD Kerapuh Saliman Amin menyambut dengan senyum sumringah, di tepi jalan menuju halaman sekolah.

Joni takjub melihat halaman sekolah yang tertata rapi dan ada begitu banyak pohon dan bunga yang membuat suasana asri. Di setiap depan kelas terdapat taman-taman beraneka warna bunga, tertata rapi. Yang membuat Kadis semakin takjub, tampak buku-buku bergantungan di pohon-pohon di halaman sekolah.

 Ada sekitar empat batang pohon yang "buahnya" buku-buku. Rupanya Saliman sengaja menggantungkan buku-buku di pepohonan agar anak-anak tertarik untuk membaca pada saat jam baca dan saat istrahat.

Sekalipun bangunan gedung SD ini masih kategori bangunan lama, akan tetapi ruang kelasnya tampak terawat dan masih dalam kondisi baik. Suasana ruang kelas tampak menarik, di setiap pojok-pojok kelas terdapat sudut-sudut baca yang terbuat dari beragam bahan yang ada di desa tersebut. 

Dari ruang kelas, Joni bergerak menuju ke fasilitas toilet. Sekalipun di kampung, sekolah ini memiliki empat fasilitas toilet yang keadaannya baik dan bersih serta tidak bau.

Sebelum meninggalkan sekolah, sang kadis pendidikan Sergei menyempatkan diri mengunjungi kebun sayur yang terletak di samping sekolah. Memang kebunnya tidak terlalu luas, namun tampak kebun ditanami dengan berbagai jenis sayuran. Praktis tidak ada lahan kosong, semua dimanfaatkan dengan baik. Kepala sekolah dan tim gurunya telah berhasil mengelola sekolah di kampung ini menjadi sekolah yang hijau, bersih dan tertata rapi.

Apresiasi diberikan Kepala Dinas Pendidikan kepada Saliman dan jajaran guru yang telah menyulap sekolah ini menjadi terlihat bagus dalam aspek penataan lingkungan. Dan tentunya sSD ini menjadi sekolah percontohan untuk sekolah lain di Serdang Bedagai. Kadis berpesan, agar penataan sekolah yang sedemikian rapi dilanjutkan dan dipertahankan. 

Tak lupa, Kadis menyampaikan rasa salut dan bangganya, sembari menyampaikan, walaupun sekolah berada di pelosok kampung akan tetapi tidak kampungan.
Selepas kunjungan di SD Kerapuh inilah kemudian terbersit sejumlah pertanyaan di benak Kadis. Apabila SD yang di pelosok saja bisa rapi, hujau dan bersih, kenapa di SD lain tidak bisa? Kenapa di sekolah-sekolah lain tidak seperti SD Kerapuh tersebut? Bagaimana bila sekolah-sekolah lain dapat mencontoh SD Kerapuh ini? 

Dari pertanyaan-pertanyaan inilah kemudian muncul semangat inovasi dalam diri Kadis. Ia menyadari perlu membuat sebuah gerakan yang bertujuan agar semua sekolah-sekolah di Serdang Bedagai dapat menjadi sekolah yang hijau, bersih, indah dan nyaman, sepasti SD Kerapuh.

Dari sinilah muncul gagasan gerakan Green, Clean and Life yang dicetuskan oleh Kadis. Secara harafiah diartikan Green adalah hijau, rimbun, banyak pohon dan bunga, sedangkan Clean adalah bersih, serta Life artinya hidup, tertata indah dan nyaman.