Mohon tunggu...
Dedy Gunawan
Dedy Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Suami dari seorang istri yang luar biasa dan ayah dari dua anak hebat.

Penulis, blogger, jurnalis, senimanmacro, fotografer, penikmat kuliner, traveler, guru, pelatih menulis, dan penyuka segala jenis musik.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sejarah Gerakan Green Clean dan Life Sergei

13 September 2019   13:12 Diperbarui: 13 September 2019   17:24 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain pembelajaran, tenaga pendidik dan infrastruktur, faktor lingkungan sekolah juga menjadi salah satu penentu dalam pengembangan dan peningkatan mutu siswa. 

DINAS Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai selama ini terus berupaya dalam meningkatkan akses fasilitas pendidikan. Tentu saja upaya ini harus mendapat dukungan dan komitmen dari sekolah untuk secara teknis dapat mengembangkan sekolahnya masing-masing.

Pelopor pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara telah mengamanatkan, sekolah adalah taman bagi siswa. Karenanya, sekolah itu harus diciptakan agar nyaman, bersih, indah, dan menyenangkan. 

Itu artinya sekolah menjadi rumah kedua bagi siswa, sehingga dapat membuat anak didik betah dan senang berada di lingkungan sekolah.Sekolah Dasar di Serdang Bedagai pada umumnya masih belum menjadi rumah kedua bagi para siswa. 

Kita masih banyak menyaksikan kondisi sekolah yang lingkungannya tidak tertata rapi, gersang, kurang bersih, tidak hijau, minim pepohonan dan bunga. Kita juga masih banyak menyaksikan kondisi ruang belajar, perpustakaan, dan toilet yang tidak bersih. Pengelolaan sampah juga masih belum baik, sehingga sampah terkadang tampak berserakan, dan belum ada tempat penampungan sampah yang representatif.

Tentu saja, kondisi sebagian besar sekolah yang seperti tersebut di atas terasa tidak nyaman bagi guru dan siswanya. Terutama bagi siswa yang hampir setengah harian penuh berada di sekolah untuk mendapatkan akses pembelajaran.

Lingkungan yang tidak nyaman tentu akan juga memengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Dan sebaliknya, lingkungan yang nyaman dan menyenangkan akan membuat siswa betah di sekolah dan lebih semangat untuk belajar.

Dinas Pendidikan Serdang Bedagai melihat fenomena ini sebagai satu masalah serius yang harus segera ditangani. Karena menurut Kepala Dinas Pendidikan Drs. Joni Walker Manik keadaan ini tidak saja membuat lingkungan sekolah tidak menarik dan enak dipandang, tetapi juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. "Bagaimana mungkin siswa dapat nyaman dan giat belajar di sekolah bila lingkungan sekolahnya gersang dan kusam?" kata Joni Walker.

Situasi inilah yang menjadi latar masalah, sehingga penting dicetus sebuah gerakan yang dapat menjawab secara nyata persoalan tersebut. Sesuai dengan semboyan Dinas Pendidikan "Berinovasi", diperlukan sebuah gerakan yang inovatif dan sistemik dengan melibatkan pemangku kewajiban sekolah agar persoalan tersebut dapat ditangani secara bersama-sama.

SEJARAH MUNCULNYA GERAKAN GCL

Pagi itu udara terasa sejuk. Kepala Dinas Pendidikan Serdang Bedagai Joni Walker Manik berangkat dari rumah untuk menjalankan tugas rutinnya. Kali ini tidak langsung menuju kantor, akan tetapi ia berangkat ke sekolah dasar yang letaknya cukup jauh dari ibu kota kabupaten. Kegiatan kunjungan sekolah di pagi itu adalah salah satu program rutin yang dilakukan oleh Kadis. Kunjungan ini bagian dari kegiatan monitoring dan pemantauan sekolah yang langsung dilakukan sendiri oleh Kadis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun