Mohon tunggu...
Dede Taufik
Dede Taufik Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenali dan Memahami Diri sebagai Pendidik Modul 1 Merdeka Belajar

17 Mei 2023   12:38 Diperbarui: 17 Mei 2023   12:52 110000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Pelatihan Mandiri Merdeka Belajar di modul 1 (Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik) terdapat tiga topik yaitu Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik, Apa Peran Saya Sebagai Guru, dan Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya.


Berikut ini adalah sebuah cacatan ketika melaksanakan pelatihan secara mandiri guna memahami konsep dari Merdeka Belajar yang bersumber dari Kemdikbud.go.id.

1. Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik

Kemdikbud.go.id
Kemdikbud.go.id

Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan kelemahan diri.


Untuk mengawali dalam mengenali diri dan perannya sebagai seorang pendidik terlebih dahulu kita refleksi terkait bagaimana perjalanan kita sebagai pendidik. Mengapa memutuskan menjadi pendidik? Bagaimana perjalanan perjuangan sehingga akhirnya sampai pada profesi guru?


Peran sebagai pendidik atau guru
Kita perlu terus belajar untuk terus belajar agar bisa menghantarkan murid-murid untuk berdaya dan menjadi manusia merdeka. Menurut Ki Hajar Dewantara, manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung pada orang lain.


Jika kita mengharapkan murid-murid kita kelak menjadi pribadi yang mandiri dan merdeka, tentunya penting untuk mereka mengenali diri, berdaya untuk menentukan tujuan dan kebutuhan belajarnya yang relevan dan kontekstual terhadap diri dan lingkungannya.


Sebagaimana disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam Dasar-dasar pendidikan, bahwa pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.


Salah satu langkah awal kita sebagai pendidik adalah bagaimana memaknai dan menghayati pribadi kita sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar. Apa yang perlu kita selaraskan agar bisa menjadi pendidik yang relevan dengan konteks zaman?
Murid-murid kita memang sudah jauh berbeda dengan kita. Namun, mereka tetap butuh kehadiran sosok pendidik. Sebagaimana disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara jika pendidik itu menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.


Refleksi:
Apa peran kita sebagai pendidik untuk dapat menuntun kodrat dari murid-murid kita?
Bagaimana kita bisa menjaga hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat murid-murid kita?

2. Apa peran saya sebagai guru?

Kemdikbud.go.id
Kemdikbud.go.id

Hal apa yang membuat Ibu dan Bapak Guru merasa sangat bersemangat pergi ke sekolah?


Sebagai guru, kita pasti ingin membekali murid-murid dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk terus belajar. Mendampingi mereka memahami dan mencapai tujuan belajar.


Mengutip pernyataan Ki Hadjar Dewantara, bahwa memberi ilmu demi kecakapan hidup anak dalam usaha mempersiapkannya untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti seluas-luasnya. Selain itu, beliau pun menyamakan bahwa mendidik anak itu sama halnya dengan mendidik rakyat. Selanjutnya, kehidupan kita saat ini adalah buah dari pendidikan yang kita terima saat kita masih anak-anak.


Mengingat bahwa murid-murid kita akan menjadi masyarakat masa depan. Sebagai guru, apa yang bisa kita lakukan untuk menghantarkan mereka menuju mimpi dan cita-cita mereka?


Sejak merancang, memfasilitasi, hingga proses pembelajaran, kita sebagai guru mesti hadir secara untuh. Setiap hal kecil yang kita sampaikan di kelas akan berkontribusi pada kecakapan hidup anak saat dewasa.

3. Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya

Kemdikbud.go.id
Kemdikbud.go.id

Mengingat kembali ke masa lalu, pengalaman menyenangkan apa yang Ibu dan Bapak Guru miliki terkait sosok guru saat masa sekolah dulu? Apakah ada sosok guru saat sekolah yang pernah memberi nasihat hingga saat ini masih teringat? Misalnya, sosok guru yang dikagumi lalu bertutur kata lembut, selalu menyimak kita, atau guru yang selalu menyemangati kita.


Sebaliknya, dengan pengalaman yang tidak menyenangkan. Apakah Ibu dan Bapak Guru memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan dengan sosok guru? Pakah pernah merasa takut atau merasa terintimidasi dengan sosok guru yang galak? Apakah pernah merasa dipermalukan oleh seorang guru?


Ketika hendak memutuskan menjadi guru, sebenarnya kita ingin menjadi sosok guru seprti apa? Apakah ingin menjadi guru yang memberi energi positif kepada murid? Apakah ingin menjadi guru yang membuat murid terus tertarik untuk belajar?


Menjadi guru atau pendidik itu sangat menantang. Apalagi dengan perubahan zaman yang dinamis, seperti yang kita alami saat ini. Guru perlu adaptif terhadap perubahan. Seperti disampaikan Ki Hadjar Dewantara, bahwa pendidikan umumnya berarti daya-upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak.

Demikian sebuah catatan hasil dari menyimak tayangan video tentang Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik Modul 1 Merdeka Belajar.

Referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=nvLIc9O5C9c
https://www.youtube.com/watch?v=sORGF8_h_g4
https://www.youtube.com/watch?v=t0FOFVWq4kM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun