Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Legenda Batu Besar Cengal, Bagian 4: Kejutan di Hari Sakral

9 Januari 2024   08:25 Diperbarui: 9 Januari 2024   10:33 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: bing images generation

"Tapi, ada juga yang bilang ia justru mengangkat anak gegedeng Luragung itu kemudian menitipkannya ke seorang gegedeng di Kuningan yang juga masih kerabat Prabu Siliwangi. Entah mana yang benar, yang pasti keberadaannya di Luragung tidaklah lama."

"Mudah-mudahan saja yang dikatakan rama soal gegedeng dari timur Kuningan tadi bukanlah gegedeng Luragung yang terpengaruh oleh ajaran orang asing itu. Bisa saja gegedeng yang dimaksud rama tadi cuma gegedeng biasa yang suka membuat onar," tutup Batara.

"Semoga saja, kang." Dahayu kembali menatap pintu merah ruang sawala yang juga tidak terbuka itu. Ia kembali teringat ucapan ayahnya tadi sebelum masuk ke ruang sawala 'Perkuat kembali adat dan cara hidup kita, nak.'***

Bersambung ke bagian 5. Akses ke bagian 3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun