Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Legenda Batu Besar Cengal, Bagian 3: Batu Besar dan Beringin Sanjaya

7 Januari 2024   14:55 Diperbarui: 9 Januari 2024   10:34 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan perasaan aneh Batara dan Dahayu kemudian mengikuti dua pengawal tersebut. Meninggalkan petilasan batu besar dan beringin Sanjaya menuju suara bende yang ditabuh tiga kali itu.

Dahulu kala, bende yang dikenal sebagai bende samudra ini pertama kali ditabuh di tanah Kuningan. Bukan sebagai wawaran, tetapi sebagai tanda peperangan. Sebuah bende yang khusus memberikan tanda perubahan strategi perang dan pembawa gemuruh kekacauan.

Saat itu Kuningan menjadi medan laga antara kerajaan Sunda yang sudah dikuasai Sanjaya melawan kerajaan Galuh. Sanjaya bersama pasukan Sunda berhasil mengoyak kerajaan Galuh dan membunuh sang raja, Purbasora. Raja sekaligus uwa dari sang ayah, Prabu Sena.

Berbeda dengan sang ayah yang telah hidup damai dan menjadi pemimpin di Kalingga, Sanjaya justru memupuk dendam kepada sang uwa yang telah mengudeta dan mengusir keluarganya dari Galuh. Saat Purbasora tumpas, maka tuntas jugalah dendam Sanjaya.

Lantas, apakah bende yang ditabuh dari arah pandapa kali ini akan berujung seperti apa yang dikobarkan Sanjaya? Sementara itu, berpuluh-puluh tahun berselang, beringin yang ditanam Sanjaya kini tumbuh makin besar. Ia menjadi rumah bagi burung, ular, dan kini telah menjadi saksi mekarnya cinta antara Batara dan Dahayu.

Bersambung ke bagian 4. Akses ke bagian 2.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun