Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Setiap Waktu adalah Proses Belajar, Semua Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semua Sudah Diatur, Tidak Ada yang Kebetulan

8 November 2018   00:42 Diperbarui: 8 November 2018   01:44 2658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
contractingbusiness.com

Sampai tulisan status seorang kerabat muncul di wall facebook ku.. Tulisan yang membuat diri ini ingin menangis, dan bersujud segera mungkin, tulisan itu membuat aku lunglai bahwa aku hanyalah manusia hina, yang tidak berhak marah pada mu ya Allah.. engkau maha memiliki kehidupan ini, engkau maha mengetahui segala sesuatu tentang kami, mahluk mu..

Semua sudah tertulis dalam lembaran takdir. Ini adalah rencana Allah yang sudah ditetapkan untuk Ibu.

Meskipun sulit untuk menerima bahwa ini adalah jalan terbaik bagi Ibu, aku harus bisa belajar melepaskan dan meng-ikhlas kan Ibu. Meski hidup ini menjadi asing tanpa Ibu. Dan kini menjelang 5 bulan Ibu pergi, satu demi satu kekhawatiran Ibu seolah menjadi kenyataan. Keluarga kini seolah menjadi jauh, tidak ada perekat yang mempertemukan kami seperti waktu ada Ibu.

Kali ini, Aku tidak boleh gagal, ini adalah tugas ku untuk memastikan apa yang Ibu kekhawatirkan tidak menjadi nyata. Aku harus mampu menjadi lem bagi keluarga. Aku harus bisa membuat Ibu bangga meskipun Ibu sudah tidak ada..

Terima kasih sahabat facebook yang telah menuliskan kalimat status sederhana yang memberiku kesadaran akan kebesaran Allah. Ini bukanlah kebetulan, ini adalah cara Allah menampar ku untuk sadar bahwa aku hanya mahluk yang tidak pantas meragukan kebesaran-Nya.

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Allah. Dan Allah maha mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tidak ada sehelai daun pun yang gugur melalinkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata"

Semoga sahabat pembaca tidak merasakan seperti yang saya rasakan.. Ingatlah, kehilangan orang tua khususnya Ibunda tidaklah mudah, berikanlah waktu, perhatian dan kasih sayang pada Ibunda selama Ibunda masih ada, kelak jika Ibunda pergi, penyesalan sebesar apapun tidak akan mampu mengembalikannya..


Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun