Mohon tunggu...
atanera de gonsi
atanera de gonsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kamu Pun Sudah Bersih Hanya Tidak Semua, Sebuah Pesan Perayaan Kamis Putih

28 Maret 2024   22:45 Diperbarui: 28 Maret 2024   23:00 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto perayaan kamis Putih di Paroki Compang. Foto dokumen pribadi

Artikel ditulis oleh Sirilus Gonsi

Kamis putih merupakan sebuah moment khusus yang selalu dikenang setiap tahun oleh umat katolik seluruh dunia. Dalam mengenang hari kamis putih ini, umat katolik merayakan perjamuan ekaristi kudus atau perayaan ekaristi untuk mengenang perjamuan malam terakhir yang dibuat oleh Yesus bersama para muridNya.

Kamis putih adalah sebuah perayaan yang selalu dirayakan setiap hari kamis dalam pekan suci umat katolik. Pekan suci ini diawali dengan minggu daun-daun yaitu minggu perayaan mengenang pristiwa yang dilakukan Yesus dimana saat itu Yesus memasuki kota Yerusalem dengan menunggang keledai. Minggu daun-daun adalah perayaan misa untuk mengenang Pristiwa Yesus masuk kota Yerusalem sebagai Raja.

Setelah perayaan minggu palma yaitu perayaan kamis putih. Kamis putih adalah perayaan untuk mengenang perjamuan malam terakhir dan awal kesengsaraan Yesus dimulai. Perayaan Kamis Putih yang  dikenal sebagai jamuan Terakhir merujuk pada peristiwa penting yang terjadi pada hari Kamis sebelum Yesus disalibkan pada hari jumat agung. Dalam kitab Suci perjanjian Baru yaitu dalam injil diceritakan tentang Yesus mempersiapkan dan merayakan Perjamuan Paskah terakhir bersama para murid-Nya sebelum pencurahan darah-Nya sebagai korban penyelamatan terhadap dosa manusia.

Bacaan I Korintus 11:23-26 mengatakan "Saudara-saudara, apa yang kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti itu seraya berkata, "Inilah Tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku."  jadi Kamis putih merupakan perayaan untuk mengenang apa yang dilakukan Yesus pada saat perjamuan malam terakhir bersama kedua belas muridNya.

Perayaan kamis putih dibuat dan dirayakan oleh umat katolik di Paroki Compang, keuskupan Ruteng, hari ini Kamis 28 Maret 2024. Perayaan kamis putih ini dirayakan di Gereja Paroki dan dipimpin oleh pastor Beben, adalah seorang pastor tamu yang bekerja di kantor keuskupan Ruteng menangani anak-anak SEKAMI keuskupan Ruteng. Perayaan misa Kamis Putih dimulai tepat pukul 19.00 WITA.

foto perayaan ekaristi di paroki compang.foto dokumen pribadi
foto perayaan ekaristi di paroki compang.foto dokumen pribadi

Ada beberapa makna perayaan kamis putih. Pertama kamis putih dimaknai sebagai hari ulang tahun perayaan ekaristi. Romo Beben dalam kotbahnya mengatakan bahwa kamis putih merupakan perayaan mengenang perjamuan malam terkahir yang dibuat Yesus dan murid-muridNya dan ulang tahunnya Misa.  "Kamis putih adalah ulang tahunnya perayaan ekaristi. Pada saat perjamuan malam terakhir ini pertama kali Yesus melakukan perayaan ekaristi dan pimpin misa. Sekarang saat misa kita melakukan apa yang dilakukan oleh Yesus.  Karena itu setiap kali kamis putih itu ulang tahunnya ekaristi", tutur romo Beben.

Lebih lanjut Romo Beben mengungkapkan bahwa Malam Kamis putih merupakan malam  pertama kali munculnya  ekaristi yang dibuat oleh Yesus. Karena itu misa bukan hal yang biasa saja. Misa  itu, Yesus turun dari salib ke altar, Dia beri tubuh dan darahnya untuk keselamatan manusia. Dia rela menderita demi keselamatan manusia dari dosa.

Makna kamis putih yang kedua adalah pemberian tanpa pambrih. Saat kamis putih Yesus menyerahkan tubuh dan darahNya untuk kehidupan manusia. Perbuatan Yesus ini merupakan sebuah tindakan yang mesti dicontoh dalam kehidupan manusia. Puncak hidup manusia ketika dia memberikan diri bagi orang lain. Ketika kita mencintai orang lain, kita memberikan diri dengan seluruh jiwa dan raga kita. Dalam kehidupan berkeluarga misalnya, puncak dari cinta dan kasih sayang orang tua, saat ia mencintai anak-anaknya. Orang tua bekerja keras untuk anak-anaknya. Orang tua berikan jiwanya untuk kehidupan anak-anaknya. Apa yang dilakukan oleh orang tua ini adalah sebuah pemberian tanpa pambrih sebagaimana yang dilakukan Yesus pada perjamuan malam terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun