Kerjakan Sahur meskipun Hanya Seteguk Air Putih
Pada saat menjelang berbuka puasa, semangat untuk minum dan makan umumnya luar biasa. Berbagai takjil disiapkan di atas meja. Demikian pula makanan kesukaan tidak ketinggalan untuk dihidangkan. Semangat untuk segera menikmati hidangan sangat besar pada waktu berbuka puasa.
Bagaimana dengan saat akan makan sahur? Apakah masih bersemangat sama ketika akan berbuka puasa? Jawaban akan berbeda sesuai kebiasaan masing-masing.
Orang yang sangat banyak makan pada waktu berbuka umumnya akan kelelahan. Pencernaan akan terasa memiliki beban yang berat. Rata-rata, untuk makan sahur ogah-ogahan karena alat pencernaan masih lelah bekerja untuk "menggiling" makanan yang begitu banyak dimasukkan ke perut.
Makan Sahur Sedikit tetapi Berkualitas
Para ahli gizi menganjurkan kepada kita yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan agar makan sahur meskipun hanya sedikit. Selain itu, Nabi Muhammad juga menyampaikan anjuran untuk makan sahur.
Diriwayatkan dari Anas RA, Rasulullah SAW bersabda, "Sahurlah kalian karena sesungguhnya dalam sahur itu mengandung keberkahan." (HR Syaikhani).
Sumber: https://islam.nu.or.id/ramadhan/hikmah-di-balik-anjuran-makan-sahur-FxyxE
Porsi makan sahur tentu berbeda dengan porsi saat berbuka puasa. Hal itu bergantung pada kebiasaan masing-masing orang. Satu hal yang perlu diingat bahwa kualitas makan sahur harus diperhatikan. Meskipun hanya sedikit tetapi harus berkualitas. Salah satu ciri kualitas makan sahur adalah makanan yang banyak mengandung serat. Mengapa harus banyak mengandung serat?
Dalam hadist lain Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik makanan sahur seorang mukmin adalah kurma" (HR Abu Daud); "Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salah seorang dari kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah dan para malaikat bershalawat atas orang-orang yang bersaur." (HR Ahmad).
