Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Malam Kelam Juventus di Stamford Bridge

24 November 2021   15:04 Diperbarui: 25 November 2021   12:51 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Chelsea merayakan kemenangan atas Juventus di Stamford Bridge (24/11).| Sumber: AFP/Adrian Dennis via Kompas.com

Namun, Chelsea seperti tidak mengizinkan hal itu terjadi. Chelsea bermain lebih agresif, dan kembali menunjukkan cara terbaik membongkar pertahanan solid Juventus dengan kombinasi serangan dari sisi sayap dan tengah dengan cepat.

Itu yang membedakan antara cara menyerang Chelsea dengan Juventus. Chelsea ketika menyerang meskipun sangat membutuhkan pemain sayap, mereka bisa mengubah serangan ke tengah dengan cepat, bahkan bola kemudian menyeberang ke sisi sayap lainnya, bukan kembali ke titik awal.

Chelsea juga bisa membangun serangan dari sisi tengah dan selalu bisa menemukan pemain-pemain yang suportif untuk bisa membuka ruang. Pemain-pemain Chelsea juga tidak segan untuk bermain individual, walaupun tidak berlebihan.

Formasi jitu tuan rumah dengan menjadikan Christian Pulisic sebagai 'false nine'. Sumber: Google/search: UCL
Formasi jitu tuan rumah dengan menjadikan Christian Pulisic sebagai 'false nine'. Sumber: Google/search: UCL

Juventus sebenarnya punya "template" yang sama, karena memang cara membongkar pertahanan rapat dewasa ini biasanya mengandalkan sisi sayap untuk merenggangkan pertahanan lawan. Tetapi, aliran bola di Juventus cenderung tidak cepat.

Kalaupun cepat, biasanya karena pergerakan individual. Itu pun masih mudah diantisipasi, karena pemain-pemain Chelsea selalu menempatkan dua pemain untuk menjaga satu pemain aktif--menguasai bola.

Juventus juga terlihat kehilangan fokus dalam bertahan, karena pergerakan mereka untuk mengantisipasi transisi bola dari belakang ke depan maupun dari kanan ke kiri atau sebaliknya, terlihat lambat.

Itu bisa dilihat dari gol kedua Chelsea yang dicetak Reece James (55'). Ruang tembaknya cukup lebar, dan membuat Wojciech Szczesny tak mampu menghalau bola yang meluncur deras ke tiang jauh.

Mantan kiper Arsenal itu kembali harus memungut bola dari gawangnya hanya berselang tiga menit (58'). Kali ini lewat Callum Hudson-Odoi yang bisa memanfaatkan kelengahan super tinggi pemain Juventus.

Pemandangan mengerikan terjadi ketika tiga-empat pemain Juventus di dalam kotak penalti hanya fokus dengan satu pemain Chelsea yang sedang menguasai bola. Itu sebuah kesalahan fatal dari pertahanan Juventus, yang kemudian bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Chelsea.

Kemudian, gol keempat yang diciptakan Timo Werner (90+5') makin menegaskan bahwa Chelsea mampu mendikte pertahanan Juventus dengan peralihan-peralihan bola dari satu titik ke titik lain dengan cepat dan tanpa terdeteksi oleh para pemain Juventus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun