Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kisah Negosiasi di Industri Kreatif

7 September 2021   12:24 Diperbarui: 8 September 2021   12:49 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentang jumlah halaman dalam naskah dengan durasi film. Sumber: via Mvorganizing.org

Memang, dibandingkan jasa ilustrasi dan animasi, jasa kepenulisan seperti masih tidak terlalu rempong. Tetapi, pada kenyataannya jasa kepenulisan tetaplah diperlukan, dan sebaiknya memang melibatkan orang-orang yang sudah berkecimpung di kepenulisan. Kenapa?

Sekalipun dianggap mudah, alias tinggal mengetik beberapa larik kalimat. Tetap saja, ciri khas tulisan dari orang yang sering menulis dengan orang yang jarang menulis akan berbeda.

Orang yang jarang menulis akan sulit membedakan antara sinopsis, cerita pendek, dengan deskripsi. Tetapi, orang yang lumayan sering menulis masih bisa membedakan mana sinopsis, cerita pendek, dan deskripsi.

Ilustrasi cerpen. Sumber: Dokumentasi Penulis
Ilustrasi cerpen. Sumber: Dokumentasi Penulis

Ilustrasi deskripsi. Sumber: Dokumentasi Penulis
Ilustrasi deskripsi. Sumber: Dokumentasi Penulis

Ilustrasi sinopsis. Sumber: Dokumentasi Penulis
Ilustrasi sinopsis. Sumber: Dokumentasi Penulis

Dari penjabaran sederhana ini, saya hanya ingin menyampaikan fakta bahwa dalam ranah kreatif juga perlu ada negosiasi. Negosiasi tidak untuk mencari tahu siapa yang inferior dan superior, tetapi untuk mencari kompromi.

Memang, takarannya tidak persis sama antarkedua belah pihak. Tetapi, ketika antarkedua belah pihak telah mencapai persetujuan dan berangkat dari pemahaman yang cukup selaras, maka sebisa mungkin tidak ada yang merasa dirugikan.

Bahkan, lewat obrolan saya dengan teman juga mendapatkan suatu pandangan yang tepat dalam berkarya, yaitu tidak hanya memilih salah satu di antara idealis atau realistis. Keduanya bisa dipakai dalam keadaan tertentu atau pada bagian-bagian tertentu.

Pendapat sang ilustrator tentang idealis dan realistis. Sumber: Dokumentasi Penulis
Pendapat sang ilustrator tentang idealis dan realistis. Sumber: Dokumentasi Penulis

Persoalan yang sering timbul dari kebuntuan negosiasi sebenarnya adalah ketidakmampuan kita untuk menempatkan idealis dan realistis. Termasuk, memilih kapan harus menggunakan salah satunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun