Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Personal Branding Penyuka Sepak Bola yang Cerewet tapi Tidak Berisik

19 Juni 2021   16:01 Diperbarui: 19 Juni 2021   16:13 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyuka sepak bola. Sumber: Shutterstock/Evgeny Atamanenko/via Kompas.com

Dari yang awalnya sepak bola mulai mengarah ke hal-hal lain yang cenderung seperti topik umum. Bahkan, tidak jarang, saya juga mengunggah status tentang motivasi dan cinta.

Padahal, memotivasi diri sendiri saja sulit, apalagi orang lain. Begitu pula tentang cinta, teori dan praktik saat itu seperti hanya angan belaka.

Tetapi, itulah yang memang terjadi. Hingga pada 2018, saya berusaha mengubah apa yang seharusnya sudah tidak saya lakukan lagi, yaitu berisik.

Upaya ini kemudian juga mengarah ke bidang yang sangat saya sukai, yaitu sepak bola. Hampir tidak ada yang bisa menggeser sepak bola dalam "lemari passion" sampai sejauh ini.

Namun, ketika saya sudah merasa cukup untuk berisik, maka saya juga mulai tidak berisik tentang sepak bola. Padahal, kadangkala saya juga merasa ingin berbicara tentang sepak bola, walau saya tahu teman saya semakin berkurang.

Beruntung, saya kemudian menemukan media yang menurut saya pas, yaitu blog. Di sinilah, saya menemukan ladang yang lebih luas dan seolah-olah bebas untuk menampung isi pikiran saya tentang sepak bola. (Bisa dilihat di bio akun Kompasiana saya)

Ilustrasi ngeblog. Sumber: Shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi ngeblog. Sumber: Shutterstock via Kompas.com
Sampai akhirnya, saya menemukan Kompasiana yang ternyata tidak asing dengan sepak bola. Walaupun, saya ingat bahwa saat itu, momennya sedang bertempur antara pemilu dan Piala AFF. (Silakan baca tulisan pertama saya di Kompasiana)

Tingkat engagement keduanya sebenarnya sama-sama tinggi. Tetapi, saya tidak bisa menampik, kalau jumlah orang yang ingin tahu tentang politik lebih banyak daripada orang yang ingin tahu tentang sepak bola dan (apalagi) timnas.

Apakah ibu-ibu cukup mengerti sepak bola? Apakah penonton sepak bola masih semangat menonton timnas yang susah juara?

Kalau politik, saya pikir semua orang tidak perlu terlalu kenal tentang seluk-beluknya. Cukup tahu apa program yang ingin dicanangkan dan seberapa besar keuntungan kita saat memilih calon yang akan memimpin pemerintahan. Beres.

Berbeda dengan sepak bola yang kadang masih berkutat erat sebagai hobi. Kesukaan saja. Kalau Timnas Indonesia menang, kita besok makan juga tidak akan dibayari oleh Ketum PSSI, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun