Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Benarkah Kasus di Old Trafford Murni ESL dan Glazers? (Bagian 3)

29 Mei 2021   18:30 Diperbarui: 29 Mei 2021   18:42 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter Manchester United. Sumber: AFP/PAUL ELLIS/via Kompas.com

"Benarkah Kasus di Old Trafford Murni ESL dan Glazers? (Bagian 1)"
"Bagian 2 atau yang bersubjudul "Masih tentang Kasus Old Trafford"

Tulisan ini diberi subjudul "Menerka Dampak Peraturan 50+1 untuk Liga Inggris". Tulisan ini merupakan penutup serial artikel yang dibuat atas dasar menanggapi aksi protes suporter Manchester United dan pendudukan stadion Old Trafford pada 2 Mei 2021 lalu.

Dalam agenda buruk itu kita juga tahu bahwa ada ungkapan tentang kebijakan 50+1 yang diharapkan dapat diberlakukan di Liga Inggris, terutama Premier League. Ini seperti yang berlaku di Liga Jerman (Bundesliga dan kasta di bawahnya).

Peraturan 50+1 jelas bisa dijalankan di Jerman, karena mereka pada akhirnya menjadi pasar pemain muda, bukan pasarnya pemain matang. Mereka bisa bersembunyi dalam keguyuban suporter, tetapi mereka tidak menampik strategi menjual pemain dengan banderol tinggi.

Itu sama saja seperti melihat para pemain dari Premier League pada akhirnya tidak semua mendapatkan banderol tinggi ketika dibeli oleh klub lintas liga. Artinya, Premier League sampai sejauh ini, terutama dalam sedekade terakhir sedang berada di area yang berbeda dalam hal bursa transfer pemain.

Klub-klub di sana sering menggelontorkan banyak uang untuk mendatangkan pemain, khususnya dari liga lain. Harganya pun seringkali mahal. Namun, ketika mereka "mengeluarkan" pemain, belum tentu dengan harga yang mahal.

Hal semacam ini sudah menunjukkan bahwa Liga Inggris adalah liga yang mengumpulkan banyak pemain dari luar. Mereka biasanya datang dengan harga mahal, karena banyak ekspektasi yang menyertai.

Jika hal itu dibenturkan dengan kebijakan 50+1, bukankah akan mengubah pola klub Liga Inggris dalam berburu pemain di bursa transfer? Akankah pemain seperti Erling Haaland, Jadon Sancho, dan sebagainya mau merapat ke klub Premier League?

Apakah pemain seperti Sergio Aguero dulu akan datang ke Manchester City? Jika dilihat secara nama besar, klub tersebut dulu masih kalah dengan tetangganya, Manchester United.

Itu sama seperti pemain matang yang akan bermain di Bundesliga. Rata-rata, mereka akan memprioritaskan Bayern Munchen, baru ke klub lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun