Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Usamah dan Pentingnya Percaya dengan Orang Muda

3 Mei 2021   19:56 Diperbarui: 3 Mei 2021   19:56 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generasi muda. Sumber: Shutterstock/TRIAWANDA TIRTA ADITYA /via Kompas.com

Ketika seseorang dapat melihat itu, maka usia bukan menjadi halangan. Karena, pada akhirnya semua orang pasti akan mengawali suatu hal dengan proses belajar.

Proses belajar bisa melalui nonpraktik dan praktik. Untuk saat itu, praktik adalah hal utama, karena literasi belum sebesar sekarang.

Itulah mengapa, Usamah harus segera dipercaya untuk terjun ke medan untuk belajar sekaligus membuktikan diri terhadap potensinya. Ketidakpercayaan memang menjadi musuh utama. Tetapi, ketika ada orang yang sudah percaya dengannya, seperti Nabi Muhammad, maka kepercayaan diri harus tumbuh.

Keberangkatan Usamah ke medan perang juga sempat menjadi dilema, karena di waktu yang sama, Nabi Muhammad saw wafat. Ini yang kemudian menimbulkan adanya kesangsian kembali terhadap keputusan Usamah sebagai pemimpin pasukan.

Namun, Abu Bakar tetap teguh menjalankan amanah dari Nabi Muhammad tentang Usamah. Keputusan itu sudah tidak perlu diganggu gugat, karena kalau ada orang yang sudah berani menetapkan sesuatu, dia pasti tahu konsekuensinya.

Itu juga yang terjadi pada Nabi Muhammad berdasarkan tingginya pengetahuan yang beliau miliki. Abu Bakar yakin bahwa keputusan Nabi Muhammad bukan suatu hal yang main-main.

Setelah itu, Usamah resmi memimpin pasukan. Ia juga menapaki jejak ayahnya di medan yang sama.

Sepulang dari masa bakti yang juga bisa disebut sebagai masa pengujiannya sebagai pilihan Nabi Muhammad, ia mulai dielu-elukan oleh publik Madinah. Semua orang menjadi tahu dan percaya terhadap kualitas Usamah.

Usia pada akhirnya adalah angka, sedangkan intelijensi dan potensi bisa menembus batas-batas angka. Itu yang saya lihat dari kisah tentang Usamah.

Sebagai orang yang mempunyai rasa kurang percaya diri, apalagi kalau harus berdasarkan usia dan pengalaman, saya juga sering merasa inferior. Tetapi, di sisi lain, saya juga pernah menilai orang di bawah usia saya terkadang belum patut mengemban amanah tinggi.

Hanya saja, seiring dengan perjalanan waktu, pola pikir itu saya ubah. Bahwa, dalam menilai kemampuan orang bukan lewat usia dan status. Status yang saya maksud seperti latar belakang orang tua, asalnya di mana, dan apa yang telah dia lakukan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun