Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Keuntungan Menjadi "Anak Bawang"

19 April 2021   19:57 Diperbarui: 20 April 2021   04:58 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja. Sumber: Pexels/Fauxels

Sebenarnya, ketika masuk ke dalam organisasi lalu dapat dipercaya sebagai pengurus atau minimal anggota pengurus, maka seseorang yang minim pengalaman kerja akan mengetahui prototype dunia kerja. Bedanya, di lingkup organisasi terkadang masih ada gaya kerja gotong-royong dan kerja ganda (double jobs).

Misalnya, seorang bendahara organisasi juga menjadi humas organisasi. Kemudian, gaya kerja gotong-royong seperti kerja sama antara seorang ketua organisasi dengan sekretaris organisasi untuk menyelesaikan pemberkasan untuk akhir tahun.

Ini hampir sudah tidak ada di dunia kerja profesional, karena mereka pasti punya pekerja yang sesuai bidang yang diperlukan. Kecuali, tempat kerja yang baru terbangun dan belum dapat menarik minat masyarakat, maka banyak bidang di dalamnya masih digerakkan orang-orang yang sama.

Gotong-royong dan kerja ganda di dalam organisasi biasanya juga karena faktor kepercayaaan, keikhlasan, dan kemampuan. Tidak semua anggota organisasi dapat dipercaya mengerjakan suatu hal, entah karena kemampuannya atau karena risiko.

Kemudian dalam hal keikhlasan, anggota organisasi juga tidak semuanya hadir secara sukarela terhadap kehidupan organisasi. Tidak jarang, mereka lebih senang menjadi pengikut daripada inisiator.

Sedangkan, kemampuan biasanya baru terbuka peluangnya setelah dua hal tadi terlampaui. Butuh kepercayaan dari ketua organisasi atau ketua bagian untuk mempercayakan tugas ganda kepada anggotanya.

Kemudian, juga butuh keikhlasan dari diri sendiri untuk berjuang mengelola organisasi tersebut hingga membesarkan organisasi tersebut. Ketika dua hal itu telah tercapai, maka peluang mewadahi kemampuan hebat anggota organisasinya untuk menjadi pengurus organisasi yang berkualitas juga muncul.

Saat seperti itulah, seseorang yang bahkan awalnya terlihat "anak bawang" karena memang masih muda, bisa menjadi sosok yang patut diperhitungkan. Hal ini jika dialami oleh pelajar atau mahasiswa yang minim pengalaman kerja, akan berpengaruh positif sebagai modal untuk benar-benar sebagai pekerja di dunia profesional.

Manfaat pernah ikut organisasi juga sebenarnya setara dengan pengalaman pekerja lepas dan/atau pekerja paruh waktu. Bahkan, orang yang berawal dari ranah organisasi akan cenderung mau bekerja militan. Karena, terkadang saat berorganisasi lebih mengutamakan keikhlasan, alih-alih tuntutan dan memperjuangkan nilai tawar.

Sedangkan, orang-orang yang berawal dari pekerja lepas dan/atau pekerja paruh waktu masih sering berkutat pada tuntutan dan nilai tawar. Karena, memang mereka sudah selangkah lebih dekat dengan dunia profesional yang cenderung susah diukur dengan keikhlasan. Ada waktu maka ada uang, mudahnya begitu.

Lalu, ketika mereka menjadi "anak bawang" di dunia pekerjaan, mereka secara umum terlihat sama. Sama-sama masih banyak meraba terhadap dunia pekerjaan yang lebih nyata dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun