Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menggemari Sepak Bola dengan "Long Distance Relationship"

20 Februari 2021   12:10 Diperbarui: 20 Februari 2021   14:36 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menonton sepak bola lewat layar televisi. Gambar: Getty-Contributor via Thesun.co.uk

Otomatis, apa yang diceletukkan kebanyakan 'sampah'. Alias, tidak mutu untuk mengiringi permainan sepak bola. Misalnya, caci-maki.

Menonton begini cocok untuk mereka yang menjadikan bola sebagai media sosial, bukan hobi individual. Gambar: Shutterstock via Kompas.com
Menonton begini cocok untuk mereka yang menjadikan bola sebagai media sosial, bukan hobi individual. Gambar: Shutterstock via Kompas.com
Hal itu yang membuat saya lebih suka menonton sepak bola sendirian. Rasanya lebih khidmat dan tidak perlu peduli dengan anggapan orang lain yang menganggap sepak bola tidak penting.

Padahal, mereka lupa kalau sepak bola juga seperti drakor dan serial India. Ada dramanya dan ada percikan-percikan emosinya. Apalagi, kalau menemukan wasit yang kadang sengaja tidak mau menengok VAR. Rasanya ingin nampol jidatnya.

Atas dasar itulah saya akhirnya menjadikan sepak bola sebagai objek kegemaran saya yang tidak harus saya tunaikan secara langsung (off-air), melainkan dapat dilakukan secara LDR. Saya juga tidak peduli dengan suara sumbang tentang penggemar sepak bola yang harus bisa main sepak bola.

Memangnya, yang suka menonton drakor dan film Hollywood bisa main film? Memang bisa, tapi apa bisa sebagus apa yang ditonton?

Itu juga seperti orang yang main bola. Mereka yang tidak profesional, cara bermainnya juga banyak yang modal naluri saja. Tidak ada taktik. Apalagi kalau nafas sudah ngos-ngosan, apa itu taktik?

Tapi, saya perlu tekankan bahwa ketika ada penggiat, maka selalu ada penonton. Ada karya, pasti ada asumsi.

Sepak bola itu karya, dan sudah banyak orang yang menjadi penggiatnya. Maka, saya menjadi penontonnya. Apa salah saya?

Kebetulan, karena saya suka mengoceh lewat tulisan, maka saya menulis tentang sepak bola. Biar imbang.

Kabarnya, apa yang dijalankan dengan seimbang, pikiran dan mental akan sehat. Itulah yang sedang saya lakukan, yaitu menikmati hobi dengan menjadikannya sebagai nutrisi untuk menjaga kesehatan mental.

Kalau ternyata hobi itu harus dijalankan secara LDR, tidak apa-apa. Toh, yang sedang berstatus pacaran saat ini banyak yang LDR-an. Uhuk!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun