Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hobby Pilihan

Menggemari Sepak Bola dengan "Long Distance Relationship"

20 Februari 2021   12:10 Diperbarui: 20 Februari 2021   14:36 421 47
Tidak hanya cinta antarmanusia yang bisa terpisah, cinta terhadap suatu hal juga bisa terpisah. Tetapi, ada orang yang memang menginginkannya, ada pula yang tidak menginginkannya.

Dalam hal ini, saya memilih sepak bola sebagai sesuatu yang dapat dicintai. Walaupun, sebenarnya bisa lebih diturunkan sedikit levelnya dari kadar cinta untuk seseorang.

Saya menggunakan kata cinta, karena kata cinta terasa cocok untuk menggambarkan orang dengan hobinya. Menurut saya, orang menjalankan hobinya karena ada cinta.

Bahkan, terkadang ada ambisi di sana menyerupai seorang lelaki yang berambisi membuktikan rasa cintanya kepada seorang perempuan yang telah lama dicintai. Hobi juga seperti ini, ada ambisi untuk membuktikan bahwa "ini adalah hobiku".

Bagi orang yang sudah berkeluarga dan masih sangat merawat hobinya, terkadang juga ada "perang dingin" antara si suami dengan si istri. Ini taklepas dari keberadaan ambisi atau keinginan menunjukkan eksistensi hobinya, namun terkadang bertentangan dengan sudut pandang keluarga dan buta situasi.

Hal semacam itu juga seperti "perang dingin" yang kadang muncul di dalam keluarga yang anaknya sudah (merasa) dewasa dan ingin menikah. Lalu, calon pasangannya ternyata belum direstui oleh orang tua. Maka, terjadilah "perang dingin".

Syukur-syukur kalau tidak nekad kawin lari. Tetapi, memang begitu kalau sudah berbicara tentang cinta. Ada saja yang terlihat tidak setuju, sedangkan yang jatuh cinta merasa dialah yang paling benar.

Dalam hal hobi, menurut saya juga begitu. Tidak jarang, orang yang punya hobi tertentu secara langsung/tidak langsung memperlihatkan bahwa hobinya yang paling bagus, dan orang lain menganggap mereka hanya ingin pamer.

Orang yang hobi otomotif, secara taksengaja menganggap hobi itulah paling keren dan macho. Lalu, orang lain menganggap orang itu hanya ingin pamer kekayaan yang 'diaktelahirkan' sebagai hobi.

Kemudian, ada orang yang hobi melukis dan menganggap hobi itulah yang paling artistik. Namun, orang lain menganggap ia hanya orang yang ingin bermalas-malasan tapi berselimut kertas kanvas. Duh, pedes!

Ada juga orang yang hobi menulis, dan menganggap dirinya ingin meninggalkan jejak semasa hidup. Tetapi, tidak jarang dia dianggap sok pintar oleh orang lain.

Ups! Jangan baper!

Lalu, bagaimana dengan orang yang hobi menonton sepak bola?

Ada yang menganggap diri paling sporty. Lalu ada juga yang menganggap diri paling tahu seluk-beluk dunia, karena memang sepak bola bisa "mengantarkan" orang yang menggemarinya untuk "menjelajah" negara-negara lain.

Misalnya, ketika ada turnamen Piala Dunia di Afrika Selatan, orang yang hobi menonton bola akan mencari tahu bagaimana karakteristik Afsel. Begitu pula ketika ada Piala Dunia di Rusia, orang yang hobi menonton bola akan mencari tahu tentang Rusia. Apakah negara ini seseram stigma tentang negara komunis?

Selain itu, menggemari bola juga membuka mata terhadap keberagaman wujud manusia di atas lapangan yang sama. Ada yang modelnya seperti Lionel Messi, ada yang seperti Cristiano Ronaldo, ada yang modelnya seperti Keisuke Honda, ada pula yang modelnya seperti Romelu Lukaku, dan lainnya.

Artinya, ketika seseorang menggemari bola, dia bisa belajar mengetahui dan mengenal keberagaman manusia di bumi. Itu yang sebenarnya saya unggulkan manfaat dari menonton bola sejak kecil sampai sekarang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun