Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polemik Desain HUT RI ke-75 dan Jersey FC Koln

14 Agustus 2020   18:41 Diperbarui: 14 Agustus 2020   19:17 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polemik simbol agama di perayaan HUT RI ke-75 dan jersey pink FC Koln. Gambar: diolah dari Twitter/Kirekswasta/KemensetnegRI dan FCKoeln_en

Melihat desain itu, ada penggemar FC Koln yang menyatakan keberatan dan akan mundur dari keanggotaan--sebagai penggemar--di klub tersebut. Pihak klub pun segera menanggapi.

Mereka mengaku tidak gentar kehilangan suporter karena desain jersey tersebut. Menurut mereka, jersey itu bagian dari misi menciptakan inklusivitas di dalam sepak bola.

Landmark Kota Koln. Gambar: Pixabay via Pexels.com
Landmark Kota Koln. Gambar: Pixabay via Pexels.com
Sepak bola memang milik semua orang, bukan golongan tertentu saja. Tetapi mengapa bisa polemik ini terjadi?

Jika dibandingkan dengan polemik desain HUT RI ke-75, polemik jersey FC Koln ini sedikit berbeda. Alibi penolakannya bukan berdasarkan PSP, tetapi dengan stereotip.

Si pengkritik jersey ada kemungkinan telah memandang jersey itu sebagai representasi politisasi sepak bola dengan agama dan tentunya dengan politik--dugaannya karena keterlibatan Turki dalam pembangunan masjid tersebut.

Sudah bukan rahasia pula, jika negara seperti Turki akan dianggap sebagai negara yang banyak menimbulkan isu keamanan dunia. Suka atau tidak, itulah stereotip yang dapat diduga telah menjadi alasan ketidaksetujuan terhadap desain jersey tersebut.

Walau Jerman telah terlihat sebagai negara yang menerima perbedaan dan keberadaan kaum imigran. Namun, bisa saja masih ada orang-orang yang memiliki stereotip tentang bagaimana itu kaum muslim, dan apa yang akan terjadi jika kaum muslim banyak terlibat di sepak bola, khususnya di FC Koln.

Beruntung, pihak FC Koln berani membuat tanggapan, dan secara sudut pandang sepak bola dan agama, keputusannya tepat. Sepak bola harus inklusif, dan agama juga bukanlah suatu hal yang perlu dikhawatirkan.

Hal ini pula yang kemudian bisa dikorelasikan dengan polemik desain HUT RI ke-75. Seandainya, memang itu perlambangan salib, apakah Indonesia telah melakukan kesalahan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun