Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Shakhtar Donetsk dan Sevilla Siap Gagalkan Final Ideal di Liga Europa 2020

12 Agustus 2020   07:10 Diperbarui: 15 Agustus 2020   15:37 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shakhtar Donetsk dan Sevilla susul Internazionale dan Man. United ke semifinal Liga Europa 2019/20. Gambar: diolah dari Twitter/EuropaLeague

Namun, seperti yang diungkap oleh komentator pertandingan Wolves-Sevilla, Binder Singh, Man. United diprediksi tak akan pasif seperti Wolves. Mereka pasti juga akan keluar menyerang dan meladeni permainan Sevilla.

Inilah yang akan menjadi pertunjukan menarik, karena kedua tim diprediksi saling menyetor statistik penyerangan. Ditambah, keduanya tergolong sama-sama memiliki kesabaran yang luar biasa seperti yang telah ditunjukkan di masing-masing laga.

Manchester United yang menghadapi pertahanan kokoh FC Copenhagen plus kiper Karl-Johan Johnsson, terlihat tetap menjaga intensitas serangan sampai tiba adanya peluang di dalam kotak penalti. Situasi ini juga mirip dengan Sevilla, mereka tidak patah semangat untuk membongkar 5 bek yang ada di garis terakhir pertahanan Wolves.

Masing-masing pun memiliki sisi kelebihan dan kekurangan. Manchester United yang tetap diunggulkan untuk ke final cenderung lebih berani merangsek ke dalam kotak penalti lawan dan berduel di area tersebut. Mungkin mereka mencari peluang salah satunya seperti yang didapat Anthony Martial di babak tambahan waktu.

Namun, kekurangan Man. United adalah mereka masih bisa diserang. Bahkan, menjelang akhir pertandingan di menit normal, FC Copenhagen mulai berani menyerang dan itu cukup berbahaya jika terjadi di laga melawan Sevilla. Karena, sudah pasti Ocampos dkk. punya kualitas lebih baik untuk meneror gawang Sergio Romero.

Kekurangan dalam hal bertahan juga sebenarnya dimiliki Sevilla. Salah satunya terlihat dari keputusan konyol Diego Carlos dalam menghadapi akselerasi Adama Traore yang berhasil merangsek ke dalam kotak penalti.

Traore dijatuhkan. Carlos pun dikartu kuning, dan Sevilla mendapat hukuman penalti. Namun beruntung, sepakan Raul Jimenez dapat dibaca oleh Yassine Bounou. Keberhasilan kiper asal Maroko menepis tendangan Jimenez itu kemudian menjadi titik balik Sevilla untuk kembali bermain dengan rencana awal.

Walau ada campur tangan keberuntungan, apa yang dilakukan Carlos dan lini pertahanan Sevilla tidak boleh terjadi lagi di laga semifinal nanti. Mereka harus disiplin dan menghindari kontak berlebih dengan pemain Man. United. Pasti penalti!

Jika Sevilla berhasil menghindari risiko di lini pertahanan, maka mereka patut memaksimalkan kelebihan mereka. Yaitu, transisi dalam membangun serangan.

Salah satu hal yang membuat Wolves tidak percaya diri untuk memegang bola lebih lama adalah transisi cepat para pemain Sevilla dari bertahan ke menyerang. Mereka juga memiliki ball recovery yang cukup baik ketika sedang menekan namun digagalkan pemain lawan.

Kerja sama antara Jesus Navas dan Suso di sisi kanan sangat bagus dalam bertransisi, membangun serangan, maupun ball recovery. Ditambah dengan dukungan Ever Banega yang selalu mencoba menjadi penghubung lini tengah ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun