Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Inter Menang Elegan, Manchester United Beruntung!

11 Agustus 2020   07:18 Diperbarui: 11 Agustus 2020   09:24 7654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inter Milan dan Manchester United lolos ke semifinal Liga Europa (11/8). Gambar: diolah dari Inter.it dan Twitter @ManUtd

Statistik dominasi Man. United atas FC Copenhagen, namun harus puas cetak gol lewat penalti di babak extra time. Gambar: Google/Liga Europa
Statistik dominasi Man. United atas FC Copenhagen, namun harus puas cetak gol lewat penalti di babak extra time. Gambar: Google/Liga Europa
Ironisnya, mereka tidak mampu mencetak gol lewat permainan terbuka. Hanya sepakan Mason Greenwood yang sempat bersarang ke gawang Copenhagen walau akhirnya dianulir karena offside. Setelah itu, Paul Pogba dkk. nyaris sulit menggetarkan gawang lawan.

Skor di waktu normal (90 menit) pun akhirnya masih 0-0. Sampai tiba di babak pertama tambahan waktu, Anthony Martial dengan cerdik memanfaatkan kontak dengan bek lawan untuk terjatuh.

Wasit pun meniup peluit tanda pelanggaran. Dan, sudah dapat ditebak bahwa yang maju untuk mengeksekusi tendangan penalti adalah Bruno Fernandes.

Bruno Fernandes lagi-lagi cetak gol lewat penalti untuk Manchester United. Gambar: Twitter/ManUtd
Bruno Fernandes lagi-lagi cetak gol lewat penalti untuk Manchester United. Gambar: Twitter/ManUtd
Seolah seperti seniornya, Cristiano Ronaldo, Bruno sangat terampil dalam mencetak gol lewat penalti. Gol pun tercipta untuk "Si Setan Merah" (1-0) dan bertahan sampai peluit akhir pertandingan terdengar.

Kemenangan ini memang bisa dirayakan. Namun jika melihat pertandingannya, tentu penggemar Man. United juga harus mengkritisi permainan skuad Ole Gunnar Solskjaer.

Komentar Solskjaer pasca lolos ke semifinal Liga Europa 2019/20. Gambar: Twitter/ManUtd
Komentar Solskjaer pasca lolos ke semifinal Liga Europa 2019/20. Gambar: Twitter/ManUtd
Alasannya sederhana, yaitu lawan mereka di fase selanjutnya pasti akan lebih baik dari FC Copenhagen. Tidak mungkin Man. United kembali bertemu dengan lawan yang memiliki pemain sisi kiri yang tidak bisa crossing seperti Copenhagen.

Man. United akan bertemu dengan antara dua tim yang secara skill individu tak kalah bagusnya dengan mereka. Jika bertemu Wolves, maka Harry Maguire dkk. patut mewaspadai gelombang serangan cepat dari Adama Traore dkk.

Ditambah dengan adanya pemain sekelas Raul Jimenez atau Ruben Neves yang sudah pasti tak akan gugup dalam menguasai bola di dalam kotak penalti. Belum lagi jika Wolves memilih bermain pragmatis, maka transisi permainan Man. United bisa kacau.

Seandainya pertemuan ini terealisasi, maka pentas semifinal ini akan seru, karena beraroma Premier League. Kita akan seolah disuguhkan lanjutan persaingan di papan atas Premier League melalui duel Man. United vs Wolves. Mungkin.

Lalu, bagaimana jika ternyata lawannya adalah Sevilla?

Apabila lawan Man. United di semifinal adalah Sevilla, maka duel taktik akan tersaji di sini. Karena secara filosofi, kedua tim pasti berbeda. Julen Lopetegui termasuk pelatih Spanyol yang identik dengan eksperimen taktik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun