Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Goo Hara dan Pentingnya Menghargai Diri Sendiri

25 November 2019   07:45 Diperbarui: 25 November 2019   07:47 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meninggalnya Goo Hara kembali menjadi perbincangan netizen. Rest in peace! (Kompas.com/Soompi)

Lagi-lagi, kita harus mendengar kematian figur publik di Korea Selatan. Namanya pun sudah sangat dikenal di Indonesia apalagi di Korea. Yaitu, Goo Hara (Koo Hara). Eks anggota girlband KARA ini dikabarkan meninggal dunia kemarin (24/11) pada pukul 18.00 KST.

Publik kembali berkecamuk, karena ini mengingatkan pada meninggalnya Choi Jin Ri atau Sulli pada Oktober lalu. Penyebab kematian Sulli adalah mentalitas yang tergerus dan menjadi depresi berat. Depresi inilah yang membuat Sulli eks f(x) mengakhiri hidupnya.

Dugaan terhadap penyebab yang sama juga dialamatkan pada meninggalnya Goo Hara. Bukan tanpa perhitungan, karena aktris dan penyanyi yang terakhir kali eksis di Jepang itu juga pernah dikabarkan mencoba bunuh diri pada Mei 2019. Namun, aksinya berhasil digagalkan oleh manajernya dan dirinya juga telah memberikan pernyataan minta maaf serta berjanji untuk lebih kuat lagi dalam menjalani kehidupan.

Baca juga : Sulli dan Dramaturgi Figur Publik (Deddy Husein S/Kompasiana)

Namun, pasca meninggalnya Sulli yang merupakan sahabatnya, energi keputus-asaan bisa saja kembali menyerang pikiran Goo Hara. Hingga akhirnya perempuan berusia 28 tahun itu meregang nyawa di rumahnya. Sampai tulisan ini ditulis, kabar meninggalnya Goo Hara masih belum dapat dipastikan oleh pihak kepolisian setempat.

Meski demikian, dugaan pada pengulangan aksi bunuh diri dapat menjadi alasan dari kematian Goo Hara. Lalu, apakah itu artinya orang yang pernah mencoba bunuh diri masih memiliki potensi besar untuk mengulanginya?

Jika merunut pada sebuah serial Korea yang berjudul "My Beautiful Bride", kita dapat memperoleh informasi bahwa orang yang pernah mencoba bunuh diri akan berpikir panjang untuk mengulangi hal yang sama. Karena, mereka masih mengenang rasa sakit yang tak terhingga ketika nyaris kehilangan nyawa. Sehingga, upaya bunuh diri lagi dapat tercegah oleh si penyintas.

Namun, beda sumber juga mempengaruhi perbedaan informasi tentang bunuh diri yang digagalkan. Seperti yang tertulis di Vice.com (tautan di akhir artikel), kita dapat memperoleh informasi tentang orang yang pernah mencoba bunuh diri akan berupaya mengulangi lagi setidaknya dalam 3 bulan sampai 1 tahun kemudian. Situasi ini jelas sangat mengkhawatirkan bagi orang-orang di sekitarnya yang telah berhasil menggagalkan praktik tersebut.

Di sumber tersebut, dijelaskan pula bahwa pengulangan pada praktik bunuh diri yang digagalkan biasanya disebabkan oleh kegagalan orang-orang di sekitarnya untuk membantu si penyintas bunuh diri untuk survive. Mereka yang sedang dalam proses comeback sebenarnya masih sangat lemah secara mentalitas maupun fisik.

Rekaman pada upaya bunuh diri juga masih menjadi "tontonan" di pikiran si penyintas. Sehingga, ketika segala permasalahan yang masih ada di pikiran orang tersebut dan tidak kunjung tertanggulangi atau minimal terpedulikan secara maksimal akan mendorong orang tersebut kembali ke perjalanan menuju liang lahat.

Apa yang dituliskan di Vice.com dapat menjadi salah satu pegangan dalam menanggapi peristiwa kematian Goo Hara. Jika dihitung, jarak waktu antara kematiannya dengan upaya bunuh dirinya yang gagal tersebut sekitar 5 bulan lebih. Artinya, salah seorang pemeran di serial "The City Hunter" itu masih memiliki potensi besar untuk mengulangi hal yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun