Mohon tunggu...
Devano Acendaru Purnomo
Devano Acendaru Purnomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - 211910501042

Mahasiswa Universitas Jember (Perencanaan Wilayah dan Kota)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menyelami Kebijakan Fiskal: Menggenggam Kendali Ekonomi untuk Masa Depan yang Cerah

11 Mei 2024   16:49 Diperbarui: 11 Mei 2024   17:04 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kebijakan fiskal bagaikan kompas yang mengarahkan laju perekonomian suatu negara. Di tangan pemerintah, instrumen ini menjadi alat untuk mengelola keuangan negara, demi tercapainya tujuan-tujuan ekonomi yang mulia. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai kebijakan fiskal, mulai dari tujuan dan fungsinya yang lengkap hingga studi kasus yang aplikatif.

Tujuan Utama Kebijakan Fiskal: Merajut Stabilitas dan Kemajuan

Kebijakan fiskal hadir dengan beberapa tujuan utama, bagaikan pilar penyangga stabilitas dan kemajuan ekonomi:

1. Menjaga Stabilitas Ekonomi:

Kebijakan fiskal bagaikan jangkar yang menstabilkan kapal di tengah badai ekonomi. Fluktuasi seperti inflasi dan resesi dapat diredam dengan mengatur pengeluaran dan pendapatan negara. Hal ini dilakukan melalui instrumen seperti:

  • Kebijakan fiskal ekspansif: Diterapkan saat ekonomi mengalami resesi, dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah atau menurunkan pajak untuk mendorong permintaan agregat dan memulihkan ekonomi.
  • Kebijakan fiskal kontraktif: Diterapkan saat ekonomi mengalami inflasi tinggi, dengan menurunkan pengeluaran pemerintah atau menaikkan pajak untuk mengurangi permintaan agregat dan menekan inflasi.

2. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi:


Layaknya pupuk bagi tanaman, kebijakan fiskal mendorong pertumbuhan ekonomi dengan merangsang investasi dan konsumsi masyarakat. Insentif pajak dan program-program pendukung menjadi kuncinya. Contohnya:

  • Pemberian insentif pajak: Diterapkan untuk menarik investasi baru dan mendorong perluasan usaha, sehingga meningkatkan lapangan kerja dan produktivitas.
  • Peningkatan belanja pemerintah: Dilakukan untuk membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mengembangkan teknologi, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

3. Menciptakan Pemerataan Pendapatan:

Mempersempit jurang kesenjangan menjadi dambaan. Kebijakan fiskal berperan dengan subsidi dan program kesejahteraan sosial yang menjangkau masyarakat miskin. Contohnya:

  • Pemberian subsidi: Diterapkan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin untuk kebutuhan pokok seperti pangan, energi, dan kesehatan.
  • Program kesejahteraan sosial: Ditujukan untuk membantu masyarakat miskin meningkatkan taraf hidup mereka melalui akses pendidikan, pelatihan, dan layanan kesehatan yang berkualitas.

Fungsi Kebijakan Fiskal: Peran Penting di Balik Layar

Kebijakan fiskal tak hanya memiliki tujuan, tetapi juga menjalankan fungsi penting dalam perekonomian:

1. Fungsi Stabilisasi:

Menjaga keseimbangan ekonomi bagaikan menjaga denyut nadi. Kebijakan fiskal mengatur pengeluaran dan pendapatan negara untuk meredam gejolak ekonomi, seperti inflasi dan resesi.

2. Fungsi Alokasi:

Mendistribusikan sumber daya secara efisien bagaikan memilah air irigasi. Kebijakan fiskal mengarahkan dana ke sektor-sektor prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

3. Fungsi Distribusi:

Mempersempit jurang kesenjangan bagaikan meratakan jalan. Kebijakan fiskal mendistribusikan pendapatan dan kekayaan secara lebih adil melalui subsidi dan program kesejahteraan sosial.

Studi Kasus: Kebijakan Fiskal Indonesia Membangun Ketahanan Ekonomi di Tengah Pandemi COVID-19

Mari kita telusuri studi kasus aktual, yaitu kebijakan fiskal Indonesia di masa pandemi COVID-19. Tantangan ekonomi yang berat dihadapi, namun kebijakan fiskal sigap menjadi solusi:

Dampak Pandemi COVID-19:

  • Penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, menyebabkan kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB)
  • Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan
  • Terganggunya rantai pasokan dan distribusi barang

Kebijakan Fiskal Responsif dan Tepat Sasaran:

  • Pemberian bantuan sosial: Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Bansos Sembako membantu meringankan beban masyarakat terdampak.
  • Pemotongan pajak: Insentif pajak diberikan kepada perusahaan dan UMKM untuk membantu mereka bertahan di masa krisis.
  • Peningkatan belanja pemerintah: Dana dialokasikan untuk infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan, menjadi lokomotif pemulihan ekonomi.

Hasil yang Menggembirakan:

  • Perekonomian Indonesia menunjukkan pemulihan di tahun 2021, dengan pertumbuhan PDB positif
  • Penurunan angka pengangguran dan kemiskinan
  • Kembali pulihnya rantai pasokan dan distribusi barang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun