Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Rencana "Poros" AS ke Indo-Pasifik

30 September 2022   12:05 Diperbarui: 3 Oktober 2022   22:08 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, berpidato didampingi wakil presiden terpilih, Kamala Harris, Senin (9/11/2020), di Queen Theater Delaware, AS.  (Sumber: AP PHOTO/CAROLYN KASTER via Kompas.id)

Jadi Kepulauan Pasifik tidak membutuhkan pangkalan militer untuk berhadapan dengan perubahan iklim. Mereka butuh pendanaan  atau infrastruktur yang tangguh untuk berhadapan dengan perubahan iklim. 

Itulah yang dicari  negara-negara kepulauan. Kepulauan Pasifik mencari kemitraan yang kuat bukan sekedar aliansi strategis atau militer.

Sudah ada indikasi seperti itu. Masih ingat proposal Pakta Keamanan China kepada para pemimpin Pasifik tahun ini? Proposal tersebut merupakan rencana yang cukup rinci. 

Termasuk bantuan ekonomi, pertukaran budaya, bahkan keamanan. Tetapi para pemimpin Pasifik  dengan tegas menolak proposal itu. Sepertinya mereka akan melakukan hal yang sama ke AS.

Laporan mengklaim, Kepulauan Pasifik telah menolak draft proposal dari Washington. Ada 11 poin dalam proposal tersebut, juga jauh lebih luas daripada proposal China. Namun negara-negara kepulauan menentangnya. Kenapa? Lagi, karena kurangnya  komitmen dalam proposal tersebut.

Berikut saya kutip dari The Guardian, surat yang ditulis oleh utusan Pasifik kepada pejabat AS:

"Bantuan yang diusulkan saat ini tidak konsisten. Tidak konsisten dengan kontribusi Kepulauan kami terhadap keamanan dan stabilitas kawasan. Bantuan ekonomi yang diusulkan AS tampaknya telah ditentukan sebelumnya dan didasarkan pada ketidakcukupan analisis."

Jelas ada pesan yang lebih besar kepada China dan AS, bahwa kini bukan pengulangan dari Perang Dingin abad ke-20. Pulau-pulau ini tidak tertarik pada politik blok. Mereka tertarik pada masalah domestik mereka sendiri yaitu perubahan iklim dan infrastruktur. 

Untuk mencapai tujuan itu, mereka akan menggunakan posisinya untuk bikin AS dan China melawan satu sama lain. Tujuannya untuk mendapatkan yang terbaik dari kedua kekuatan dunia tersebut.

Jadi Kepulaun Pasifik tidak menutup pintu diplomasi bagi Joe Biden, namun jika ingin benar-benar membangun aliansi, beliau harus berpikir lebih besar. AS harus berpikir di luar prisma keamanan dan strategi dari hubungan ini. 

AS harus menawarkan investasi dan (yang hampir mustahil) memberikan kebebasan bagi Kepulauan Pasifik untuk mencari alternatif lain ke China. Plus harus ada fokus pada mitra indo-pasifik lainnya. ingat ini bukan hanya China versus Amerika. Ada kekuatan lain di kawasan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun