Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sejarah Singkat Afghanistan Menjadi "Kuburan Para Penguasa"

24 Agustus 2021   16:46 Diperbarui: 3 September 2021   01:07 1565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Amanullah Khan bersama istrinya Soraya Tarzi (thathistorynerd.com)

Afghanistan saat itu merupakan tempat yang sangat damai. Bahkan, Afghanistan menjadi tujuan utama dari Hippie Trail. Hippie Trail pada dasarnya merupakan sebuah gerakan wisata alternatif yang menonjol di negara-negara barat.
Orang Eropa dan Amerika mengikuti rute Iran-Afghanistan-Pakistan-India-Nepal. Mereka akan melakukan perjalanan murah dan untuk jangka waktu yang lama seperti pengembara. Tanpa reservasi hotel.

Tinggal di tenda buatan dan berinteraksi dengan penduduk setempat. Dan orang Afghanistan lokal juga cukup ramah terhadap mereka. Sekitar waktu ini, Afghanistan adalah tujuan wisata yang relatif damai dan populer. Sulit dipercaya tapi itulah kenyataannya.

Namun setelah ini, Afghanistan kembali terjebak di antara dua negara adidaya. Sebelumnya itu antara Inggris dan Rusia yang dikenal sebagai Great Game.

Setelahnya, datang Perang Dingin. Perang ideologis besar antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Dimana kedua negara berusaha untuk mempengaruhi negara lain dalam Perang Dingin. Ada dinding virtual dalam Perang Dingin yang dikenal sebagai Tirai Besi yaitu pembatas ideologi dan wilayah fisik antara Eropa Barat dan Eropa Timur. Maka dibangunlah Tembok Berlin, karena Tirai Besi juga melewati Berlin.

Jadi negara-negara di satu sisi Tirai Besi berada di bawah pengaruh Amerika. Dan negara-negara di sisi lain berada di bawah pengaruh Uni Soviet. Tapi ada juga kategori ketiga. Itulah yang dikenal dengan Gerakan Non-Blok, yang dimulai oleh Perdana Menteri India Jawarharlal Nehru. 

Pada dasarnya berarti bahwa Gerakan Non-Blok tidak akan berada di bawah pengaruh Amerika Serikat maupun di bawah Uni Soviet. Gerakan Non-Blok akan tetap mandiri tanpa terpengaruh oleh mereka. Yugoslavia dan beberapa negara lain juga non-blok.


Negara terpenting dalam kisah ini, Afghanistan, juga merupakan anggota Gerakan Non-Blok. Daoud melanjutkan kebijakan ini. Ketika Daoud Khan menjadi Perdana Menteri di bawah pemerintahan Zahir Shah, dia mendapat dukungan dari Uni Soviet untuk memodernisasi Afghanistan.

Tetapi ketika Perang Dingin dimulai mereka memutuskan bahwa mereka tidak ingin bergantung pada Uni Soviet dan ingin menjadi negara yang merdeka, bebas dari salah satu negara tersebut.

Jadi mereka memimpin India dan melanjutkan hubungan dengan Amerika Serikat. Uni Soviet sama sekali tidak senang dengan ini.

Penguasa Uni Soviet kala itu, Leonid Brezhnev marah dengan aksi tersebut. Dan menasihati Daoud untuk menyingkirkan semua penasihat Imperialis di Afghanistan. Daoud menjawab dengan mengatakan bahwa orang Afghanistan adalah tuan dari rumah mereka sendiri. Dan tidak seorang pun yang berhak memberi tahu mereka bagaimana menjalankan urusannya sendiri.

Seiring berjalannya waktu, Partai Komunis di Afganistan, PDPA terpecah menjadi dua faksi. Uni Soviet berusaha mempertahankan persatuan di kedua belah pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun