A. Pre-natal (dalam kandungan); Faktor penyebab tunanetra pada masa pre-natal sangat erat kaitannya dengan adanya riwayat dari orangtuanya atau adanya kelainan pada masa kehamilan:
* Keturunan; Pernikahan dengan sesama tunanetra dapat menghasilkan anak dengan kekurangan yang sama, yaitu tunanetra.
* Pertumbuhan Anak Di Dalam Kandungan Ketunanetraan anak yang disebabkan pertumbuhan anak dalam kandungan biasa disebabkan oleh: ganggan pada saat ibu masih hamil, Adanya penyakit menahun seperti TBC, Infeksi atau luka yang dialami oleh ibu hamil akibat terkena rubella atau cacar air, Infeksi karena penyakit kotor, toxoplasmosis, trachoma, dan tumor dan, kekurangan vitamin tertentu dapat menyebabkan gangguan pada mata sehingga kehilangan fungsi penglihatan.
B. Post-natal; Post-natal merupakan masa setelah bayi dilahirkan. Tunanetra bisa saja terjadi pada masa ini:Â
* Kerusakan pada mata atau saraf mata pada waktu persalinan.
* Pada waktu persalinan, ibu mengalami penyakit gonorrhoe sehingga baksil gonorrhoe menular pada bayi.
* Kerusakan mata yang disebabkan terjadinya kecelakaan.
* Mengalami penyakit mata yang menyebabkan ketunanetraan, misalnya: Xeropthalmia, Trachoma, Catarac, Diabetik Retinopathy, Macular Degeneration dan, Retinopathy of prematurity.Â
JENIS-JENIS KETUNANETRAAN
Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, Penyandang Disabilitas dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Cacat Fisik; Cacat fisik adalah kecacatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh, antara lain gerak tubuh, penglihatan, pendengaran, dan kemampuan berbicara. Cacat fisik antara lain: a) cacat kaki,b) cacat punggung, c) cacat tangan, d) cacat jari, e) cacat leher, f) cacat netra, g) cacat rungu, h) cacat wicara, i) cacat raba (rasa), j) cacat pembawaa.