Mohon tunggu...
Dea Maulia
Dea Maulia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jika Sajak Itu Salah, Maka Nada Berakhir Pilu

13 Juli 2018   04:37 Diperbarui: 13 Juli 2018   04:45 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia Tenggara. Sedangkan Indonesia adalah negara yang sangat besar mulai dari jumlah penduduk, luas wilayah,sumber daya alam hingga seni budaya dan adat istiadatnya. Maka Indonesia terdapat beranekaragamaan dari suku, agama, dan bahasa namun tetap dalam persatuan dan kesatuan.

Indonesia terdapat struktur pemerintahan yang tujuannya agar Indonesia tetap bersatu dan tidak terpecah belah. Sehingga salah satu bagian dari pemerintah yang menjaga Indonesia agar tetap utuh adalah Kementerian Agama.

Kementerian Agama Republik Indonesia adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan agama. Kementerian Agama dipimpin oleh seorang Menteri Agama (Menag) yang sejak tanggal 9 Juni 2014 dijabat oleh Lukman Hakim Saifudin. Sekarang ini di Indonesia kerap menemui ujaran kebencian dan kabar hoaks di media sosial yang rentan menyinggung suku, agama, ras, dan golongan tertentu.

Maka Kementerian Agama (Kemenang) RI memiliki tugas untuk terus menggaungkan kampanye bijak bermedia sosial dan mengajak masyarakat untuk melawan hoaks dan ujaran kebencian. Sehingga seiring kampanye untuk mengajak masyarakat melawan hoaks dan ujaran kebencian dengan begitu selaku masyarakat saya akan memberikan opini untuk hal tersebut.

Seperti yang telah kita ketahui dalam UUD 1945 pasal 28E ayat (3) yang berbunyi "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat". Sehingga sebagai warga negara, saya punya hak untuk berpendapat selagi pendapat yang disampaikan tidak menyinggung hak orang lain.

Maraknya ujaran kebencian dan kabar hoaks di media sosial yang sering saya temui maka menimbulkan banyak pertanyaan. Mengapa sampai detik ini masih terjadi ujaran kebencian yang semestinya kita tidak pernah saling membenci satu sama lain. Dapat saling hidup berdampingan tanpa adanya kesalah pahaman, bukankah hidup damai itu menyenangkan?

Coba timbulkan pemikiran yang baik terhadap permasalahan yang ada saat ini. Untuk yang pertama, timbulkan pertanyaan mengapa ujaran kebencian masih terjadi padahal kita telah bersatu dan saling menjaga keamanan satu sama lain. Kita pelajari dari pengertian kebencian merupakan emosi yang sangat kuat dan melambangkan ketidaksukaan, permusuhan, atau antipati untuk seseorang, sebuah hal, barang, atau fenomena. Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk menghindari, menghancurkan atau menghilangkannya. Dari pengertian saja kita bisa paham bahwa kebencian akan menciptakan sesuatu yang tidak baik serta akan mengarah ke hal-hal negatif.

Selain itu dalam ajaran agama juga telah diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi Muhammad Saw, beliau bersabda "Janganlah kalian berprasangka sebab prasangka itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian saling mengintai kesalahan, saling bersaing, saling iri, saling benci, dan saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara" (HR Bukhari). Kebencian berasal dari alam bawah sadar manusia yang terfokus duniawi yaitu hawa nafsu, ingin dihargai,dihormati bahkan populer.

Maka ketika terjadi ujaran kebencian yang kita lihat untuk sekarang ini karena hawa nafsu seseorang dengan tujuan utamanya pasti ingin dikenal atau populer. Siapa sih yang tidak ingin dikenal bahkan bisa masuk dalam media sosial atau bahkan masuk televisi?. Ayo coba pikirkan, salah satu ujaran kebencian itu adalah niatan yang salah diartikan demi mendapatkan sesuatu yang tidak baik untuk menjatuhkan pihak-pihak tertentu.

Jika saya menjadi Menag untuk menghadapi hal tersebut maka saya akan mengajak orang-orang tersebut untuk duduk bersama menyampaikan pendapatnya di depan saya. Kalau pun emang jauh, saya akan buat sebuah blog yang isinya saya berikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpendapat. Dan pendapat yang paling baik nantinya akan saya undang untuk mengikuti pertemuan yang saya buat khusus bagi mereka yang berani berpendapat tapi tetap dengan tata tertib dan sopan santun yang ada.

Yang saya pahami tentang orang-orang yang berani menyebarkan ujaran kebencian adalah orang-orang yang pendapatnya tidak bisa tersampaikan dan diabaikan. Maka dengan diselimuti oleh amarah dan suara-suara yang memanas-manaskan mereka sehingga ujaran kebencian itu pun terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun