Mohon tunggu...
davina efka alessandra
davina efka alessandra Mohon Tunggu... mahasiswa

saya adalah mahasiswa kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Melonjaknya Kasus HIV di Kalangan Remaja

15 Agustus 2025   01:01 Diperbarui: 15 Agustus 2025   01:01 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Meningkatnya kasus HIV di kalangan remaja menjadi isu serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari lembaga kesehatan di Indonesia. Terutama karena remaja kini menjadi kelompok dengan tingkat infeksi tertinggi, tercatat ada kenaikan sebesar 3,8%. Angka ini tidak hanya menunjukkan peningkatan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran karena menyangkut masa depan generasi muda bangsa.

Kelompok usia 15--24 tahun, yang termasuk remaja dan pemuda usia produktif, menjadi kelompok dengan laju pertumbuhan kasus HIV tercepat. Di Jakarta saja, hingga Maret 2025, tercatat 439 remaja yang telah terinfeksi HIV. Banyak dari mereka bahkan tidak menyadari status kesehatannya atau kurang paham cara penularan virus tersebut. Hal ini bukan semata karena kurangnya pemahaman, tetapi juga akibat kurangnya kepedulian masyarakat dalam memberikan informasi yang tepat.

Selain itu, stigma terhadap HIV masih sangat kuat. Virus ini kerap dikaitkan dengan hal-hal negatif seperti dosa, penyimpangan moral, atau hukuman sosial. Akibatnya, banyak remaja yang enggan untuk melakukan tes atau mencari bantuan karena rasa takut dan malu, hingga akhirnya virus berkembang tanpa disadari. Padahal, HIV dapat dicegah, dikendalikan, dan bukanlah akhir dari segalanya.

Pemerintah telah mulai mengambil langkah melalui strategi "95-95-95" yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, dengan target eliminasi HIV pada tahun 2030. Program edukasi kini mulai diterapkan di sekolah dan akses terhadap layanan tes diperluas. Namun, upaya ini tidak bisa berjalan sendiri.

Dukungan lingkungan sangat diperlukan untuk menghentikan penyebaran HIV. Orang tua harus mulai membuka komunikasi yang jujur dengan anak-anak mereka tentang seks dan kesehatan. Sekolah juga harus menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk bertanya dan belajar tanpa takut dihakimi. Dengan begitu, para remaja akan merasa lebih nyaman untuk menjalani tes dan pengobatan, serta mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun