Mohon tunggu...
David Khadafi
David Khadafi Mohon Tunggu... Buruh - Debutan

Melesatlah bersama cinta seperti anak panah menuju sasarannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Dalam Perspektif Psikoanalisis

17 Juli 2019   18:00 Diperbarui: 18 Juli 2019   08:49 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Sublimasi (sublimation)

Adalah mekanisme pertahan diri atas suatu kehendak, keinginan yang tak tercapai, kondisi yang tak sesuai dengan yang diinginkan dengan cara menyalurkan energi naluriahkehendak atau keinginan yang tidak dapat diterima ke dalam aktivitas- aktivitas yang memiliki tujuan-tujuan lebih tinggi. Seperti meditasi, kesenian, ilmu pengetahuan, agama, dan lain sebagainya.

3. Proyeksi (projection)

Adalah mekanisme pertahanan diri yang merupakan usaha seseorang untuk menyalahkan orang lain mengenai kegagalannya atau kecemasannya.

Contoh: Seorang pemimpin ditanya perihal sesuatu yang dijanjikan olehnya, lalu pemimpin itu berkata, coba tanyakan ke mereka. Hal itu sudah saya sampaikan ke mereka. Jadi jangan ditanyakan lagi ke saya. Bukan urusan saya.

4. Pengelakan atau pemindahan (displacement)

Adalah mekanisme pertahanan diri, dimana emosi-emosi yang tertahan diarahkan ke objek-objek atau orang lain daripada ke sumber primer emosi.

Contoh: Seseorang yang sedang bete entah disebabkan karena bertengkar dengan kekasihnya atau dimarahi atasannya, lalu ngebetein semua orang.

5. Rasionalisasi (rationalization)

Adalah mekanisme pertahanan diri yang merupakan upaya merasionalisasikan atas perilakunya yang tidak masuk akal agar dapat dianggap rasional. Sehingga dapat disetujui, dan diterima dirinya sendiri dan orang lain.

Contoh: Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup. Menghilangkan izin AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan) demi mempermudah Investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun