Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dua Jempol untuk Andi dan Belva, Sumpah.. Kalian Keren!

25 April 2020   04:00 Diperbarui: 25 April 2020   04:46 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dua jempol, clipart-library.com

Adamas Belvara memutuskan mundur dari Staf Khusus Presiden (Stafsus) setelah muncul polemik terkait isu konflik kepentingan yang ramai dibincangkan publik belakangan ini. Perusahaan startup yang didirikan dan dipimpin Belva, Ruang Guru, disoal setelah terpilih sebagai mitra program Kartu Prakerja dalam rangka penanganan dampak pandemi Covid-19. Berkembang opini di publik bahwa ada apa ini? Mengapa perusahaan Belva, yang berada dalam lingkar istana, yang dipilih? 

Meskipun terpilihnya Ruang Guru, sebagai mitra pelatihan Program Pra-Kerja, ini jauh sebelum program stimulus penanganan Covid-19 dilahirkan. Namun publik tetap menyoal, belum lagi Bhima, ekonom INDEF, juga ikut memanaskan ruang publik dengan tantangan debat terbuka. 

Belva rasanya sadar betul akan tekanan publik. Dia pun memilih mundur dari jabatan Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi. Mungkin dalam benak Belva, saya tidak pernah menginginkan posisi ini, jadi ketika tidak menjabatnya pun, saya ikhlas saja. Publik dan Ruang Guru lebih membutuhkan mu sebagai Belva yang biasanya, bukan sebagai Stafsus Milenial. Good move Belva !!

Berselang kemudian, Staf Khusus Milenial lainnya, Andi Taufan Garuda Putra juga menyatakan mundur, bagi saya tidak mengejutkan sama sekali. Derasnya kritik media pun masyarakat pasti panas bagi telinganya. Malahan lebih dulu Andi Taufan digempur oleh opini publik.  Andi Taufan masih tercatat di jajaran pimpinan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), yaitu sebagai Chief Executive Officer (CEO).

Polemik muncul setelah tersebarnya satu surat dengan kop Sekretariat Kabinet, kepada camat di seluruh Indonesia, himbauan agar mendukung edukasi dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) demi melawan wabah virus corona (Covid-19) yang dilakukan oleh Amartha. 

Lagi-lagi publik menilai ini seakan ada konflik kepentingan. 

Awalnya mungkin Andi berusaha menahan diri untuk tidak mundur. Mungkin dengan melihat rekannya Belva berani mengajukan mundur dari Stafsus, maka Andi pun memberanikan diri. Pasti ini keputusan besar bagi dirinya. Well done Andi !!

Presiden Jokowi pasti kehilangan atas mundurnya Belva dan Andi Taufan ini. Dengan siapa lagi sosok Presiden gaul ini bisa ngobrol santai dengan gaya anak milenial. Namun Presiden Jokowi juga menyukai suasana yang tenang, publik tidak riuh, apalagi gaduh. Belva dan Andi rasanya tahu betul hal ini, mereka juga ingin meringankan tekanan publik pada Istana. 

SHV CRABS, facebook.com
SHV CRABS, facebook.com

Sekali lagi, kalian keren Belva dan Andi. Kalau orang lain kasih dua jempol terbalik, tidak dengan saya. Saya kasih dua jempol keatas dan jempol yang terkatub berdoa. 

Like this deh. seakan sinyal anak milenial itu kalian terjemahkan sedemikian ciamik. Pesan untuk para pejabat publik pengemban amanat rakyat yang lain sangat kuat dengan keputusan berani untuk mundur. Ketika publik riuh dan mulai kehilangan trust pada jabatan yang diemban. Maka harus pertanggungjawabkan kepada publik, salah satunya dengan mengembalikan amanat itu.

Percayalah, kalian masih mendapat tempat di publik, lebih ringan langkah kalian ke depan. Anak panah pun ditarik mundur sebelum melesat jauh menancap sasaran. Tanpa harus menjadi Staf Khusus Presiden, tetaplah berkarya bagi anak bangsa! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun