Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Listrik Murah tapi Bersih? Nih, Setrum Cap Surya!

13 April 2020   03:49 Diperbarui: 13 April 2020   07:15 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panel surya dalam bohlam, Vaclav Vorlab/shutterstock.com

Denmark berhasil mencapai 50% bauran energi terbarukannya. Australia telah mencapai 25% pada tahun 2019, dan optimis mencapai 50% pada tahun 2025. Kok bisa? Baik Denmark maupun Australia memaksimalkan potensi angin dan surya yang ada di negaranya. Vietnam berhasil melelang 135 proyek PLTS dengan kapasitas total 9 GW melalui program feed-in tariff nya. 

India telah membangun PTLS dengan kapasitas total 32 GW, dan mentargetkan 100 GW PLTS akan terpasang pada 2022. Singapura yang kekurangan lahan daratan, selain memasangi PLTS pada atap dan dinding bangunannya, mulai membangun PTLS apung dengan kapasitas 60 MW, diperkirakan beroperasi pada tahun 2021. 

Wah, mustinya kita bisa nih! Mari kita lihat, apa betul Indonesia bisa? 

Energi terbarukan nusantara

Bagaimana energi terbarukan lainnya? Data dalam Rencana Umum Energi Nasional, mencatat bahwa terdapat potensi angin sebesar 61 GW, potensi air (termasuk mini/mikro hidro) sebesar 94 GW, potensi energi arus laut sebesar 18 G, dan potensi panas bumi sekitar 30 GW. 

Untuk potensi energi surya, saya punya analisis sendiri. Karena saya meyakini Indonesia punya lebih besar, mengingat negara kita sangat beruntung dilintasi garis Kathulistiwa, setiap hari kita dapat menikmati sinar matahari. 

Tidak seperti negara-negara lain di Eropa atau Kanada, yang harus menyisihkan energinya untuk menghadapi musim dingin. Malahan Indonesia lebih butuh pendingin ruangan/AC. 

Dengan luas daratan 1,9 juta kilometer persegi, dan tingkat insolasi sinar matahari rata-rata sebesar 4,8 kWh/m2/hari, maka hasil hitungan saya, Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat besar, mencapai 360.000 GW. Kapasitas ini mampu  memproduksi listrik hingga 640.000 TWh per tahun. Fantastis kan? 

PLTS kan mahal?

Beberapa pendapat mengatakan, kan PLTS mahal, kami tidak mau tarif listrik naik nanti. Fakta menunjukkan bahwa biaya proyek PLTS itu makin kompetitif dengan proyek pembangkit fosil. 

Penurunan harga ini juga dicerminkan oleh beberapa kontrak proyek PLTS dengan harga rendah. Solar Energy Corporation India menandatangani kontrak pengembangan proyek PTLS 2.000 W dengan biaya US$ 41/MWh. Di Dubai, ACWA Power memenangkan proyek PLTS 900 MW dengan biaya US$ 17/MWh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun