Mohon tunggu...
David Alfaroz
David Alfaroz Mohon Tunggu... Mahasiswa Mercu Buana

Nama: David Alfaroz NIM: 43223010173 Fakultas Ekonomi & Bisnis/Prodi S1 Akuntansi Mata Kuliah: Sistem Informasi Akuntansi Dosen: Prof.Dr. Apollo, Ak, M.Si

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey

12 Oktober 2025   19:53 Diperbarui: 12 Oktober 2025   19:53 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, alasan mendasar mengapa teori akuntansi membutuhkan pendekatan hermeneutik adalah karena:

  1. Akuntansi merupakan hasil konstruksi sosial, bukan fenomena alamiah.

  2. Setiap praktik akuntansi mengandung makna moral, sosial, dan budaya.

  3. Pemahaman terhadap akuntansi harus mempertimbangkan konteks sejarah, nilai, dan pengalaman manusia.

Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Keterbatasan Paradigma Positivistik 

Paradigma positivistik dalam akuntansi berasumsi bahwa realitas ekonomi bersifat objektif dan dapat diukur secara pasti melalui angka. Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa akuntansi tidak sepenuhnya netral. Proses penyusunan laporan keuangan dipengaruhi oleh kepentingan, interpretasi, dan asumsi subjektif. 

Laughlin (1999) menyatakan bahwa akuntansi harus dilihat sebagai sistem sosial yang mencerminkan hubungan kekuasaan dan ideologi. Dalam hal ini, pendekatan hermeneutik menjadi relevan karena mampu menggali makna tersembunyi di balik praktik pelaporan yang sering kali dimanfaatkan untuk tujuan tertentu, seperti legitimasi sosial atau politik perusahaan. 

2. Akuntansi sebagai Komunikasi Makna

Laporan keuangan adalah media komunikasi antara organisasi dengan pemangku kepentingan. Namun, komunikasi tersebut tidak bersifat netral; ia selalu membawa pesan dan interpretasi tertentu. Pendekatan hermeneutik membantu memahami bagaimana makna tersebut dikonstruksi dan ditafsirkan oleh berbagai pihak.  

Sebagai contoh, angka laba dapat diartikan sebagai simbol keberhasilan ekonomi, namun juga bisa bermakna tanggung jawab sosial atau spiritual tergantung pada nilai organisasi. Pendekatan hermeneutik memungkinkan peneliti untuk memahami dimensi makna ini secara lebih mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun