Perubahan sosial menjadi suatu hal yang akan terjadi dalam kehidupan masyarakat baik itu dengan proses lamban maupun dengan proses yang sangat cepat atau dapat pula berkesinambungan. Artinya, perubahan yang terjadi terus-menerus dan berimplikasi pada perubahan sosial masyarakat pula.  Perubahan  sosial  di suatu daerah berbeda-beda (Rosana, Modernisasi dalam Perspektif Perubahan  Sosial,  2015).
Menurut saya apa yang terjadi pada masyarakat pertanian Desa Sooko termasuk perubahan masyarakat dengan proses lamban atau biasa disebut dengan evolusi. Dapat dikatakan lamban karena perubahan pada masyarakat berlangsung dalam jangka waktu panjang seperti para pemuda yang kini tidak mau bekerja sebagai petani seiring dengan kemajuan teknologi dan lebih memilih pekerjaan dengan hasil nyata yang lebih cepat menghasilkan uang. Penyebab perubahan sosial yang terjadi di desa sooko menurut saya bersal dari masyarakat itu sendiri, seperti yang diketahui menurut Soerjono Soekanto secara umum penyebab dari perubahan sosial budaya dibedakan atas dua golongan besar, yaitu: Perubahan yang berasal dari masyarakat itu sendiri dan Perubahan yang berasal dari luar masyarakat. Penyebab perubahan dari masyarakat yang terjadi di desa sooko itu sendiri seperti adanya pertambahan penduduk yang ada sehingga mengakibatkan perubahan struktur masyarakat dan juga berkurangnya lahan pertanian dengan seiring bertambahnya penduduk. Selain itu juga penemuan-penemuan baru akibat ilmu pengetahuan berupa teknologi menyebabkan para pemuda di sooko enggan memilih menjadi petani. Dapat saya simpulkan bahwa perubahan masyarakat di Desa Sooko merupakan suatu kemunduran bagi petani, dikarenakan dengan adanya perubahan sosial ini banyak pemuda yang enggan menjadi petani dan juga berkurangnya lahan pertanian karena banyaknya pembangunan. Selain itu juga petani kini sulit mendapatkan air di saat musim kemarau karena tidak adanya sambong desa (bagian pengairan) hal ini terjadi karena tidak ada yang mengurus sambong desa.