Mohon tunggu...
Sabrina Dava
Sabrina Dava Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

Saya merupakan mahasiswa S1 Pariwisata Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberlanjutan Ekowisata di Kawasan Lindung Studi Kasus Pulau Komodo

2 Desember 2022   03:41 Diperbarui: 2 Desember 2022   03:58 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adapun kehadiran satwa lain yang menjadi potensi atraksi berupa rusa jawa, monyet ekor panjang, burung gosong, dan kakatua jambul kuning. Adapun secara lanskap, potensi ekowisata sangat didukung dengan kondisi kepulauan pada kawasan Pulau Komodo, hamparan ekosistem terumbu karang, savana, hutan mangrove, dan kawasan pesisir yang indah dan menarik seperti contoh pantai pasir pink. 

Namun, terdapat permasalahan yang dihadapi pada kawasan Ekowisata Taman Nasional Komodo. Pertama, keberadaan pemanfaatan yang berada pada kawasan Taman Nasional tentu memiliki keterbatasan terutama pada zona konservasi taman nasional yakni zona pemanfaatan. 

Hal ini memerlukan peran dari stakeholder terkait terutama pemerintah, pengelola ekowisata, dan masyarakat sekitar. Kepekaan dan pemahaman masyarakat terhadap konsep konservasi menjadi pengaruh penting sebagai landasan pengetahuan masyarakat dalam mengelola ekowisata sebagai sektor pariwisata yang memberikan dampak positif bagi mereka. 

Permasalahan yang lain adalah adanya privatisasi yang menyebabkan mengecilnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan ekowisata. Privatisasi ini juga dapat menyebabkan tidak terkendalinya kerusakan ekosistem. 

Keberlanjutan ekowisata yang ada di kawasan lindung Pulau Komodo ini masih banyak yang perlu mendapat perhatian, yaitu salah satunya pemanfaatan ekonomi pariwisata yang ada disana. 

Pemanfaatan ekonomi pariwisata di Pulau Komodo tidak sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat lokal karena masih mendapat campur tangan swasta. Yang selanjutnya adalah studi kasus privatisasi pada kawasan lindung tersebut. Masalah terhadap privatisasi tersebut berakar dari pengembangan infrastruktur dan suprastruktur yang ada di kawasan tersebut yang menimbulkan konflik antara masyarakat lokal dengan swasta dan juga manusia dengan satwa liar. 

Privatisasi tersebut menimbulkan spread effect berupa keterbatasan masyarakat lokal dalam mengakses kawasan yang seharusnya dapat mereka manfaatkan, akibatnya masyarakat tidak dapat secara optimal memanfaatkan potensi yang ada di kawasan tersebut. 

Selain itu privatisasi yang terjadi di Kawasan Lindung Pulau Komodo memberikan dampak negatif bagi kerusakan alam akibat pembangunan wisata, hal ini mempengaruhi keberlangsungan hidup komodo dan makhluk hidup lain yang ada di sekitarnya.

Kesimpulan

Adanya kegiatan privatisasi yang terjadi di Kawasan Lindung Pulau Komodo memberikan berbagai macam dampak yang mempengaruhi keberlanjutan ekowisata. 

Masyarakat lokal di satu sisi mendapat dampak baik karena mereka bisa menambah pendapatan mereka dengan adanya kegiatan pariwisata ini, namun tidak dengan optimal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun