Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Relawan Turunkan Bendera Nasdem Kecewa Kepada Surya Paloh

21 Maret 2024   21:10 Diperbarui: 21 Maret 2024   21:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : M Arief Bimaputra CNN Indonesia

Bendera Partai Nasdem diturunkan seorang relawan di Markas Timnas Amin, di Menteng, Jakarta, Kamis 21 Maret 2024, namun digagalkan oleh sekuriti dan beberapa orang yang berada di tempat.

Sehingga bendera Nasdem kembali dinaikkan dan dikibarkan bersama bendera partai pendukung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, PKS dan PKB sebagaimana ada sebelumnya.

Konon, niat menurunkan bendera partai Nasdem dilakukan seorang relawan sebagai ekspresi kecewa kepada Partai Nasdem dan Surya Paloh yang sehari sebelumnya dianggap terlalu dini dan terburu-buru mengucapkan selamat atas keputusan rekapitulasi KPU menetapkan kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres.

Surya Paloh juga mengatakan tidak akan menolak hasil rekapitulasi KPU, baik untuk Pilpres dan Pileg. 

Sikap Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasdem mengecewakan relawan dan pendukung pasangan Anies Baswedan karena dianggap berseberangan dengan upaya Timnas Amin menggulirkan gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi).

Sikap relawan menurunkan bendera partai Nasdem ini merupakan potret kecil sikap tulus, loyal dan konsekuen rakyat kecil pendukung partai politik maupun calon presiden.

Dukungan tulus seorang relawan hingga menurunkan bendera partai Nasdem, secuil gambaran mewakili sikap sebagian masyarakat dalam memberikan dukungan dengan sepenuh hati, ikhlas dan tulus.

Selama ini banyak rakyat mendukung maupun membela partai dan capres secara total, loyal dan fanatik. Bahkan sampai menimbulkan polarisasi dan adu argumen keras di akar rumput.

Namun, terjadi sebaliknya para elit partai justru mengerdilkan arti loyalitas relawan dan pendukung itu hanya karena mengutamakan kepentingan pragmatis mengatasnamakan kepentingan rakyat.

Rasa kecewa relawan Timnas Amin ini muncul karena menganggap petinggi partai Nasdem telah berpaling dari mereka, dan lebih memilih untuk ikut bergabung ke koalisi pendukung Prabowo Subianto yang merupakan rival di pilpres.

Wajar akar rumput, relawan dan pendukung, kecewa jika benar petinggi partai Nasdem dengan mudah putar balik arah dukungan dalam waktu singkat dalam hitungan jam setelah pengumuman hasil rekapitulasi KPU.

Disamping itu, beberapa saat, atau satu hari kemudian, Timnas AMIN justru memasukkan gugatan ke MK.

Pesan penting yang dapat dipetik dari drama rencana penurunan bendera partai Nasdem oleh relawan Timnas AMIN adalah begitu lemahnya posisi rakyat, dan mereka hanya dimanfaatkan untuk kepentingan elektoral belaka.

Sementara para elit partai paska pelaksanaan pemilu sibuk dengan diri sendiri mengejar kepentingan pribadi atau kelompok untuk berebut kue kekuasaan, misalnya masuk koalisi pemenang dengan harapan memperoleh jatah jabatan di kabinet.

Itulah dilema demokrasi yang hanya dianggap sebagai sarana merebut kekuasaan, mengutamakan prosedural belaka untuk legitimasi kekuasaan dengan tetap jualan mengatasnamakan kepentingan rakyat.

Elit partai dengan entengnya mengatakan ikut koalisi pemerintah yang sebelumnya sebagai rival dinarasikan sebagai jalan mengutamakan kepentingan rakyat.

Ikut koalisi dan menduduki jabatan di kabinet dikatakan demi kepentingan kesejahteraan rakyat, dan sebagai oposisi dianggap tabu dan tidak mulia, padahal masuk kabinet bagi elit partai itu hanya mencari jaminan kelangsungan kepentingannya.

Sudah merupakan rahasia umum, bahwa banyak partai politik tidak siap jadi oposisi atau sebagai kekuatan penyeimbang di luar kabinet, jadi terlalu naif jika pilihan ikut masuk kabinet memperjualbelikan kepentingan mengatasnamakan rakyat.

Oleh karena itu maka wajar jika muncul rasa kecewa dan kesal dari akar rumput ketika melihat elit politik tidak bisa dipegang omongannya, bahkan cenderung "ngobral" omongan penuh kamuflase.

Itulah yang disesalkan oleh relawan Timnas Amin yang kemudian diekspresikan dengan cara menurunkan bendera Partai Nasdem di Markas Timnas AMIN.

Peristiwa ini layak jadi bahan refleksi bagi elit politik dan elit partai untuk dijadikan bahan pemikiran dan perubahan sikap yang berorientasi kepada penghargaan terhadap akar rumput, baik pendukung maupun relawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun