Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Superhuman Artificial Intellegence Masih Debatable Karena Bagai Ilusi

25 Februari 2023   13:54 Diperbarui: 25 Februari 2023   23:34 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: bing.Com 

Teori inilah yang kemudian dianggap sebagai langkah utama dan memberikan dampak besar sebagai batu loncatan pengembangan artificial intellegence.

Tahun 1956 Mc Charty dari Massacuhettts institute of technologie menyelenggarakan konfrensi "The Dartmounth Summer Research project on artificial intellegence", yaitu pertemuan meletakkan dasar masa depan pengembangan dan penelitian artificial intellegence.

Dalam pertemuan tersebut didefeniskan bahwa artifical intellegence (AI) adalah cabang ilmu komputer yang fokus pada pengembangan computer agar memiliki kemampuan dan berperilaku seperti manusia.

Kemudian pada tahun 1960 hingga 1670 berkembang pembahasan tentang bagaimana caranya agar computer dapat meniru sedetail mungkin kemampuan otak manusia, seiring dengan semakin mudahnya perangkat computer diperoleh dan dioperasikan manusia maka riset dan pengembangan computer memiliki kemampuan menyerupai kemampuan otak manusia semakin berkembang dan sangat pesat, sehingga artificial intellegence merupakan suatu trend dan kebutuhan yang tidak dapat dihinbdari lagi.

Kemudian teknologi artificial intellegence sangat berkembang dan dipergunakan membantu pekerjaan manusia di beberapa tempat, tetapi pada awalnya perkembangan programnya belum sangat memuaskan dan dianggap masih sangat primitif karena sistemnya masih sangat tergantung kepada instruksi yang diberikan, dan kebenaran dan kesalahan hasilnya tergantung kepada kualitas instruksi yang diberikan, sehingga tahap ini disebut sebagai fase  Nero artificial intellegence atau AI Sempit.

Mulai tahun 2010 mengalami kemajuan karena artificial intellegence sudah mampu belajar sehingga disebut sebagai AI Deep Learning, karena saat diberikan data sudah bisa belajar dan mampu melakukan analisa, sehingga kemudian berkembang menjadi mesin learning.

Beberapa tahun ke depan, diprediksi pada tahun 2030 artificial intellegence sudah berkembang menjadi Kognitif Artificial intellegence yaitu sudah bisa bekerja sendirian tanpa perlu diberikan instruksi, bahkan untuk level selanjutnya akan memasuki Human Artificial Intellegence.

Pada tahap Human Artificilal Intellegence kemampuannya sudah sama seperti manusia karena sudah memiliki kemampuan bisa berpikir, mempunyai perasaan, bisa sedih, marah dan cemburu persis seperti manusia.

Bahkan menurut peniliti, suatu saat kemajuan teknologi artificial intellegenci akan masuk tahap Superhuman Artificial Intellegence yaitu kecerdasannya melebihi kecerdasan manusia karena sudah bisa belajar, dan karena sudah banyak yang dipelajarinya maka semakin pintar melebihi kepintaran manusia sebagai penciftanya.

Ketika tiba pada fase Superhuman AI, komputer akan super canggih karena memiliki kemampuan melebihi kema puan manusia, bahkan dikuatirkan akan membahayakan peradaban manusia, bahkan bisa lebih berbahaya dari nuklir karena akan mampu mengakhiri keberadaan manusia karena dengan Superhuman Artificial Inttelegence manusia tidak perlu lagi melakukan apa-apa. Hal ini pernah disampaikan oleh Elon Musk dan Stephen Hawking.

 Era Superhuman Artificial Intellegence yang disebut itu masih sangat debatable, karena sistem dalam computer yang merupakan hasil ciftaan manusia semestinya masih tetap dibawah kendali manusia itu sendiri, dan sangat mengkuatirkan memang bila sebaliknya yang terjadi, yaitu temuan manusia itu akhirnya menguasai manusia sebagai penciftanya.

Bagaimana menurut anda ?

Hal ini menarik sebagai diskursus untuk saat ini dan nanti!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun