Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Utang Anies Baswedan di Pilgub DKI Potret Binal Demokrasi Liberal

11 Februari 2023   00:43 Diperbarui: 11 Februari 2023   23:39 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena Anies Baswedan berhasil jadi Gubernur Jakarta maka karenanya semua hutang tersebut dianggap lunas.  

Bukankah ketentuan otomatis hutang lunas tersebut justru menimbulkan kecurigaan ada konsekuensi tidak wajar dibalik, maupun perlakuan tidak benar yang kemudian harus dilakukan sebagai timbal balik pelunasan hutang tersebut yang rada sulit didefinisikan bentuk kongkritnya.

Kemudian yang sangat menarik ditarik benang merah pesan yang bisa dipetik dari peristiwa tersebut adalah, jumlah uang yang demikian besar dan menjerat seorang kepala daerah karena kepentingan Pilkada bukan merupakan rahasia umum lagi, dan sudah lajim terjadi.

Terungkapnya adanya perjanjian hutang antara Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno merupakan sebuah gambaran atau cerminan bagaimana seorang Anies Baswedan sesungguhnya  membutuhkan uang dalam jumlah besar hanya untuk memenuhi keinginannya jadi Gubernur Jakarta.

Dan apa yang dialami dan dilakukan oleh Anies Baswedan merupakan sebuah contoh nyata praktek demokratisasi yang sedang kita laksanakan. Selain sangat liberal sarat dengan kebutuhan uang dalam jumlah sangat besar untuk memenangkan pemilihan kepala daerah.

Jangan lihat hanya berdasarkan faktor niat membayar hutang, tetapi lihat kejadian tersebut sebagai sebuah cerminan buruknya penerapan sistem pemilihan kepala daerah atau Sistem Pilkada yang kita praktekkan dewasa ini.

Coba lah menduga-duga seandainya hutang sebesar itu harus dilunasi atau harus dibayar oleh seorang Gubernur sekalipun, kira-kira darimana lah sumber uang yang diperolehnya.

Boleh jadi kita menganggap Anies Baswedan sangat beruntung karena tidak harus membayar kembali hutang tersebut karena berhasil jadi Gubernur Jakarta. 

Tetapi apa iya hutang tersebut bisa diterima dengan begitu saja tanpa konsekuensi atau imbal jasa dalam rangka pelunasan tersebut ?

Kaum awan juga bisa memahami bahwa tidak semudah itu menganggap sebuah hutang dianggap lunas secara serta merta.

Dalam logika bisnis yang berkaitan dengan uang ada adagium yang berbunyi dan berlaku dimana saja "Tidak ada makan siang gratis !!!".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun